Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

OPINI: Kalau Ingin Game Esports Indonesia Populer, Buatlah Game yang Bagus Dulu

Di tengah meningkatnya popularitas game Indonesia yang bagus di pasar internasional, game esports Indonesia berusaha keras untuk bisa survive.

Berbagai game esports Indonesia yang beredar masih sulit untuk menjadi tuan rumah di negara sendiri. Gempuran game esports luar negeri masih belum bisa dibendung.

Akibatnya, momentum game esports Indonesia seakan tidak terlihat. Meskipun sudah didukung oleh pemerintah, gamer Indonesia masih tetap bertahan dengan game saat ini.

Apa yang menyebabkan hal ini terjadi, dan dari mana akar masalahnya?

Game esports Indonesia saat ini

Saat mendengar nama game esports Indonesia, game apa saja yang kamu pikirkan? Nama seperti Lokapala, Battle of Satria Dewa, hingga Battle of Guardians langsung terpikirkan.

Game-game ini bisa dikatakan cukup dikenal di kalangan masyarakat, dan turnamen akbarnya hadir setidaknya setahun sekali lewat Piala Presiden Esports.

Namun di luar itu, apakah kamu mendengar kabar lainnya soal game tersebut? Baik itu soal update patch hingga turnamen musiman? Jika kamu tidak mengikuti kanal resminya, info-info ini mudah terlewatkan.

Bahkan jika kita menyelami komunitasnya, kita bisa melihat minimnya gebrakan dari para pemain muda. MAHADEWA misalnya, menjadi juara Lokapala di PPE 3 tahun berturut-turut (2 tahun sebelumnya mereka bernaung di bawah Dewa United).

Terlepas nihilnya info soal game dan turnamen, pemerintah Indonesia dengan gencar memberikan support kepada game-game tersebut. Baik dari sisi pendanaan, hingga promosi lewat turnamen.

Kenapa pemerintah mendorong esports dengan gencar?

Dok Piala Preiden – KINCIR

Untuk melihat kondisi game esports Indonesia, kita juga harus tahu kenapa pemerintah mendorong esports dengan gencar, khususnya game esports Indonesia?

“Kita paham kenapa pemerintah (nge-push) esports dan turnamen, karena menyentuh banyak orang,” kata Cipto Adiguno, Chief Strategy Officer Agate.

Kepada tim GGWP, Cipto menjelaskan bahwa esports bisa menjadi media yang cukup ampuh bagi pemerintah untuk menarik perhatian masyarakat muda.

“Orang yang datang dan tertarik dengan esports nilainya jutaan, dan mungkin mendekati olahraga seperti sepak bola dan bulu tangkis,” lanjutnya.

Game esports Indonesia yang sukses berawal dari game Indonesia yang bagus

Dok. GGWP.ID

Cipto mengungkap bahwa Agate belum punya rencana untuk terjun ke dunia esports. Namun, ia melihat esports menjadi byproduct dari sebuah game yang sukses.

“Dari Agate, kita ngelihat esports atau turnamen itu hanya the next step dari produk (game) yang bagus. Jadi sekarang kita fokus untuk bikin produk sebagus mungkin dulu,” jelasnya.

Cipto membuka kemungkinan untuk masuk ke scene esports jika game yang mereka ciptakan memiliki potensi untuk dibawa ke arah sana.

“Tapi generally, kita percaya bahwa kalau game-nya nggak bagus, mau dipromosikan atau didorong pemerintah bagaimanapun juga orang nggak suka mainnya. What’s the point?” sambung Cipto.

Ia juga percaya bahwa jika developer game Indonesia bisa membuat game yang bagus dan fun, orang akan memainkan game itu tanpa harus dipaksa atau didorong pihak lain.

Game Indonesia sudah sampai di titik ini, dengan game seperti DreadOut, A Space for the Unbound, Coral Island, hingga Troublemaker yang mampu menjaring banyak gamer.

Mereplikasikan kesuksesan game-game di atas bisa dilakukan secara teori, namun jika kasusnya untuk game esports, harus ada value lebih yang ditawarkan game tersebut, yang tidak ada di game esports yang saat ini marak beredar.

Patriotisme buta yang berakibat fatal

Lokapala – Anantarupa Studios

Di titik ini, kita seharusnya bisa lebih jujur terhadap produk produksi anak bangsa, karena label tersebut sudah tidak mempan lagi untuk melindungi produk yang buruk.

Mimpi akan game esports produksi lokal yang dimainkan banyak gamer dalam negeri memang suatu hal yang mulia dan patut diperjuangkan.

Namun pada saat ini, kita juga harus lebih realistis bahwa player base dari game esports lokal ini belum berkembang secara masif.

Alasannya beragam, mulai dari gameplay yang tidak menawarkan perbedaan dengan game esports populer, hingga memang pada dasarnya tidak tertarik dengan game tersebut.

Game esports, dalam bentuk dasarnya, tetaplah sebuah video game. Jika kita melangkahi proses dengan langsung mendorong scene esports-nya, maka hasilnya tidak akan maksimal.

Jika nanti akan ada game esports Indonesia baru yang akan diproduksi, ingatlah bahwa sebelum membuat game esports yang suskes, buatlah game yang bagus dan menyenangkan terlebih dahulu.

Niscaya, jika devoper fokus menciptakan game yang bagus terlebih dulu, menciptakan scene esports bisa dilakukan saat game tersebut sudah sukses dan memiliki mekanika yang lebih solid.

Untuk lebih banyak informasi seputar esports, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP di @ggwp_esports!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us