Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Menarik yang Terjadi Sepanjang Gelaran VCT Masters Tokyo, Ada Indonesia Coy!

Turnamen Masters satu-satunya di musim VCT 2023, yaitu VCT Masters Tokyo sudah berakhir pada hari Minggu 25 Juni lalu. Dan seperti turnamen besar lainnya, VCT Masters Tokyo juga diwarnai oleh hal-hal dan kejadian menarik yang pantas untuk diingat.

Berikut ini kami telah merangkum hal-hal dan kejadian menarik yang terjadi sepanjang gelaran VCT Masters Tokyo. Apa saja itu? Mari kita lihat bersama!

 

 

Pertunjukan Gameplay Pertama dari Mode Team Deathmatch

Sumber: Riot Games

Jauh sebelum VCT Masters Tokyo dimulai, Riot Games sudah memberikan beberapa bocoran mengenai mode terbaru Valorant, yaitu Team Deathmatch. Setelah menunggu cukup lama, kita akhirnya bisa melihat penampakan gameplay sesungguhnya dari mode yang sudah ditunggu-tunggu ini di hari terakhir VCT Masters Tokyo.

Pertandingan showmatch antara Team Japan melawan Team International menjadi kali pertama kita melihat seperti apa gameplay dari Team Deathmatch. Pertandingan ekshibisi ini akhirnya mampu dimenangi oleh Team Japan dengan skor 2-1.

Setelah melihat pertandingan tersebut, banyak dari pemain yang puas akan mode baru ini dan tidak sabar untuk memainkannya ketika sudah dirilis pada Episode 7 mendatang.

Mode ini dinilai mampu untuk menjadi ajang pemanasan yang lebih baik dari Deathmatch biasa karena ini lebih mirip dengan pertandingan competitive dengan adanya konsep tim dan pemakaian utility (walaupun memang jauh lebih kacau dibandingkan dengan pertandingan biasa).

Dikenalkannya Agent Baru, Deadlock

Sumber: Riot Games

Tak hanya mempertontonkan gameplay dari mode baru, VCT Masters Tokyo juga memperkenalkan Agent sentinel baru, yakni Deadlock.

Riot Games memperkenalkan Agent wanita asal Norwegia itu melalui video perkenalan dan review singkat yang ditayangkan pada hari terakhir VCT Masters Tokyo.

Deadlock mendapatkan respon yang cukup positif dari para pemain. Ia diharapkan mampu masuk ke dalam meta mendampingi Killjoy yang kini menjadi satu-satunya sentinel yang viable di tiap map.

Mereka juga tak sabar untuk memainkan Deadlock karena kit miliknya yang unik. Mereka juga tertarik karena besarnya potensi Deadlock dalam posisi clutch dengan ultimate miliknya yang bisa mengunci total satu pemain lawan.

Apakah kalian sudah tidak sabar untuk memainkan Deadlock?

Tim Tiongkok Akhirnya Berhasil Mencetak Kemenangan Perdana di Turnamen Internasional dan Berhasil Lolos ke Playoff

Sumber: Valorant Champions Tour

Tim asal Tiongkok mulai ikut serta dalam turnamen VCT level internasional sejak VCT Champions 2022 lalu. Namun pada turnamen itu, mereka sama sekali tak mampu untuk memenangi pertandingan dan tersingkir lebih awal.

Begitu pula pada VCT LOCK//IN, dua tim wakil Tiongkok, yaitu EDward Gaming dan FunPlus Phoenix kembali gagal mendapatkan kemenangan dan pulang lebih awal.

Namun rentetan hasil buruk itu berhenti di VCT Masters Tokyo karena EDward Gaming berhasil meraih kemenangan pertama untuk Tiongkok di turnamen internasional.

Walau mereka sempat kalah dari T1 di partai pembuka penyisihan grup, EDward Gaming memberi kejutan dengan mengalahkan NaVi dan balas dendam kepada T1 untuk lolos ke playoff pertama mereka.

Smoggy dan kawan-kawan bahkan mampu untuk menyingkirkan juara dunia, yaitu LOUD di babak playoff. Akan tetapi, amat disayangkan karena kisah Cinderella mereka harus berakhir di tangan Paper Rex yang sedang dalam kondisi tidak sempurna.

Hasil yang diperoleh EDward Gaming ini menunjukkan kalau tim dari Tiongkok kini tak boleh dipandang sebelah mata. Mereka bisa saja menjadi ancaman bagi tim dari tiga wilayah utama di VCT Champions 2023 mendatang kalau mereka tak berhati-hati.

Bersinarnya Pemain-pemain “Botak”

Sumber: Valorant Champions Tour

VCT Masters Tokyo ini juga menjadi ajang di mana pemain-pemain berambut tipis atau yang sering kita sebut sebagai “botak” bersinar. Mereka tentunya bukan bersinar karena pantulan cahaya dari kepala mereka, tapi karena permainan mereka yang gila.

Boostio, Demon1, zmjjkk, dan tentu saja Derke menjadi pemain-pemain “botak” atau berambut tipis yang bersinar di ajang ini.

Boostio dan Demon1 berhasil bersinar bersama dengan Evil Geniuses. Walaupun ia berposisi sebagai in-game leader, Boostio sering mendapatkan kill yang berlimpah berkat aim tajam dan permainan pintar yang dilakukannya, sementara Demon1 berhasil menarik perhatian dengan aim pedasnya.

Pemain andalan dari EDward Gaming, zmjjkk berhasil menunjukkan permainan Operator yang membuat banyak orang berdecak kagum. Permainan Operatornya yang di luar nalar itu juga menjadi kunci dari EDward Gaming dalam memenangi banyak ronde penting.

Sementara Derke tetaplah Derke, keseimbangan antara agresifitas dan kedisiplinannya membantu Fnatic memenangi ronde-ronde krusial sampai akhirnya membuat mereka meraih gelar juara.

Karena permainan luar biasa mereka, para penggemar tidak sabar untuk kembali melihat penampilan dari pemain-pemain yang disebutkan di atas (khususnya Demon1 dan zmjjkk) pada VCT Champions.

Trio Caster Asal Indonesia Secara Sukarela Melakukan 480 Push-up sebagai Bentuk Dukungan pada Paper Rex

Sumber: Valorant Champions Tour

Ada sebuah kejadian menarik pada pertandingan final lower bracket antara Paper Rex kontra Evil Geniuses. Pada pertandingan tersebut, tiga orang penggemar berulang kali tertangkap kamera sedang melakukan push-up setelah Paper Rex memenangkan ronde.

Dan disamping mereka, tertulis kalau mereka akan melakukan 10 kali push-up setiap Paper Rex memenangi ronde.

Dan setelah dilihat lagi, tiga penggemar ini adalah sosok yang tidak asing bagi penggemar Valorant Indonesia. Mereka adalah trio caster kondang asal tanah air yang tergabung dalam “Trio SJW”, yaitu GLHFSon, Jamalismcast, dan Yanto Kocul.

Sumber: GLHFSon

Dalam pertandingan tersebut, Paper Rex berhasil menang di 48 ronde, yang berarti “Trio SJW” melakukan total 480 push-up pada hari itu.

Kejadian ini menjadi cukup viral dan sampai diliput oleh media lokal Jepang dan media esports luar negeri.

Walau memang kejadian ini lucu, dedikasi dari “Trio SJW” yang mendukung tim dengan pemain Indonesia dengan sepenuh hati patut diberi acungan jempol dan mungkin bisa kita tiru.

Walau kita tidak bisa push-up sampai 400 kali, kita setidaknya bisa memberi dukungan kepada tim dengan pemain Indonesia tanpa menghujat mereka sebagai bentuk kecintaan pada Valorant Indonesia.

Itulah hal-hal dan kejadian menarik yang terjadi selama gelaran VCT Masters Tokyo. Yang mana yang menjadi favorit kalian?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
rien
Editorrien
Follow Us