Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Peran Perempuan di Balik Layar Industri Esports, Sudah Cukup Atau Masih Kurang?

Dengan semakin berkembangnya industri esports tanah air, peran perempuan di balik layar industri esports ini dirasa semakin penting seiring waktu.

Jika berbicara tentang industri esports, penggeraknya tidak hanya dari sisi tim, player, coach, caster, talent, dan profesi lain yang terlihat saja.

Profesi di balik layar seperti business development, marketing, public relations, media, dan lain sebagainya turut menopang eksistensi industri esports.

Selain itu, representasi dari kalangan perempuan dan golongan minoritas lain juga tidak kalah penting untuk menjadikan industri esports inklusif bagi semua orang.

Lantas, seperti apa kondisi industri esports Indonesia dalam menerima pelaku yang bekerja di balik layar, khususnya bagi perempuan?

Peran perempuan di balik layar industri esports

Dok. GGWP

Representasi perempuan di industri esports, khususnya dari balik layar dibahas dalam talkshow yang diselenggarakan oleh TikTok #WomenInGaming pada tanggal 26 November 2023 lalu.

Pada sesi pembuka “Achieve Glory in Esports Scene”, talkshow dipandu oleh Areta Marchella Desnova, selaku Business Development Specialist dari ONIC Esports.

Turut terlibat dalam sesi tersebut adalah caster Jesica Jelly, Pica sebagai pro player EVOS Lynx, serta jurnalis esports Adindalf.

Adindalf mengaku, meskipun perempuan sudah bisa menjadi wajah dari industri esports, representasi mereka dari balik layar industri masih dirasa kurang.

“Mungkin dari sisi bukan timnya, dari belakang layar, perempuan masih 10 banding 1 atau 5 banding 1 (dengan laki-laki) di industri esports. Masih sedikit,” ungkapnya.

Terlepas itu, Adindalf yang juga merupakan bagian dari pembicara roundtable TikTok #WomenInGaming melihat kondisi representasi perempuan saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan 2-3 tahun lalu.

Dok. GGWP

“Pertama kali aku liputan offline tahun 2020, mungkin perempuannya cuma aku aja, atau 1-2 orang. Tapi sekarang sudah ada 3-5 dan lebih banyak lagi,” paparnya.

Sebagai moderator pun, rupanya Areta berbagi sentimen yang sama dengan Adindalf. Ia berbagi pengalamanya saat pertama kali menjadi Business Development Specialist di ONIC Esports.

“Dulu aku join di tahun 2021, di kantor aku dari sisi manajemen, perempuannya cuma 3. Tapi sekarang malah perempuannya lebih banyak. Jadi aku ngerasain banget perkembangan perempuan di industri esports,” ungkap Areta.

Sebagai penutup, Adidalf berpesan bahwa kini perempuan bisa terlibat di dalam industri esports dalam berbagai peran, tidak hanya sebagai player atau talent saja.

“Ada banyak pekerjaan behind the scene di industri esport yang tersedia untuk perempuan,” pungkasnya.

Untuk lebih banyak informasi seputar esports, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us