Terlalu Sibuk IRL, Emulator Game PC Cassia Tutup Pengembangan

Dikarenakan kesibukan di dunia nyata yang terus menghantam, tim pengembang Cassia akhirnya menghentikan development untuk emulator game PC mereka.
Mencari emulator saat ini sudah terasa semakin mudah. Dengan bantuan Google, gamer pun bisa langsung mencari opsi emulator yang terbaik untuk platform yang digunakan. Namun, tidak jarang juga kita melihat emulator populer yang datang dan pergi.
AetherSX2 misalnya berakhir dimatikan karena drama yang terjadi antara pengembang dan komunitasnya. Selain itu, emulator seperti Yuzu harus diberhentikan karena desakan dari Nintendo saat mereka menemukan bahwa sang program digunakan untuk memfasilitasi pembajakan.
Dan kali ini, ada satu lagi emulator atau lebih tepatnya compatibility layer yang akhirnya ditutup, yaitu Cassia untuk game PC. Kira-kira kenapa, ya? Dan apakah ada alternatif untuk para konsumen yang ingin memainkan game PC di ponsel Android?
Berawal dari emulator Skyline.

Lahirnya Cassia merupakan sebuah pergeseran fokus yang unik. Sebelumnya, tim pengembang yang mengerjakan Cassia merupakan tim sama yang merilis Skyline, sebuah emulator Nintendo Switch untuk Android. Emulator ini menawarkan performa tinggi tanpa harus membeli periferal tambahan.
Singkat cerita, dengan aktifnya Nintendo yang mematikan proyek-proyek seperti Lockpick RCM, tim pengembang memutuskan untuk membanting setir menuju proyek lain. Dan proyek tersebut adalah Cassio, sebuah compatibility layer untuk menjalankan game PC layaknya Proton untuk OS Linux.
Pada saat itu, tidak ada emulator yang mampu menjalankan game PC, dan Cassio terdengar menarik bagi para gamer yang hanya memiliki ponsel pintar saja. Namun, waktu sudah berlalu, dan Cassio tampaknya mulai memasuki masa-masa dimana kesibukan sang pengembang mulai memakan waktu.
Sudah ada beberapa solusi lainnya.
Terlepas dari kesibukan sang pengembang, mereka masih menyempatkan waktu untuk membuat Cassio sebagai open-source. Ini berarti para kontributor yang berminat bisa berkontribusi untuk membantu pengembangan ini.
Dengan pengembangan yang akhirnya terhenti, para gamer pun terpaksa melepaskan harapan mereka. Setidaknya, saat ini sudah ada opsi lain yang bisa dicoba, dua diantaranya adalah Mobox dan Winlator. Jika kalian ingin mencoba, penulis sangat menyarankan untuk membeli peltier cooler untuk menjaga suhu ponsel.
Namun, kita tidak boleh lupa juga kalau saat ini gaming handheld PC atau UMPC sudah semakin terjangkau. Perangkat ini memiliki performa yang cukup kuat untuk melibas game modern. Para gamer yang menginginkan sebuah pengalaman portable gaming tentu akan lebih memilih Steam Deck ketimbang smartphone.
Sumber: Android Authority