Hilang Arah? Ini 5 Game yang Jalan Ceritanya Jadi Aneh

Menciptakan sebuah game yang memiliki kualitas super tinggi tentu menjadi tantangan tersendiri bagi banyak developer mulai dari yang besar sampai indi. Tapi tahukah kamu ada yang ending gamenya justru jadi agak aneh.
Beberapa developer berhasil untuk menciptakan game terbaik mereka sendiri. Bahkan tak jarang juga developer indie yang melakukan hal ini seperti yang dilakukan oleh Red Barrels pada franchise Outlast mereka yang berhasil menjadi salah satu game horor terbaik.
Salah satu faktor apakah game tersebut dianggap terbaik adalah tentu karena jalan ceritanya menarik untuk diikuti. Bagi game single player terutama, jalan cerita yang baik menjadi sebuah nafas pada akhirnya apakah game ini menjadi pecundang atau yang terbaik di mata gamer.
Tapi sayangnya, menciptakan sesuatu yang konsisten adalah hal sulit karena pada kenyataannya, ada beberapa game yang justru malah ngaco jalan ceritanya karena melakukan sebuah kesalahan dari sisi cerita. Kira-kira ada game apa saja? Berikut ulasannya menurut GGWP.ID.
Desmond Terbunuh – Assassin’s Creed III

Ketika pertama kali dibuat, Assassin’s Creed menjadi salah satu franchise yang paling dicintai. Game ini lantas mampu mendobrak pasar dengan menjadi game tahunan yang terus ditunggu gamer hingga seri Assassin’s Creed III. Membawa pendekatan pertempuran Templar kontra Assassins, Ubisoft menjadikan karakter Desmond Miles sebagai karakter utama untuk mengembangkan cerita game ini agar rasional.
Tapi gilanya, Ubisoft mengambil langkah yang sangat berani dengan membunuh Desmond di akhir Assassin’s Creed III. Hal ini sama saja mempertaruhkan akar cerita yang sudah capek-capek mereka kembangkan tentunya.
Benar saja, selepas dimatikannya Desmond, Assassin’s Creed kehilangan sentuhan dari segi jalan cerita. Ubisoft yang biasanya membawa pendekatan masa lalu-masa kini hanya fokus pada cerita masa lalu para Assassins saja. Hingga saat ini cerita Assassin’s Creed jadi tidak jelas dan jauh dari kata konklusi. Untuk membenahinya juga akan jadi sesuatu yang repot karena masalah ini sudah menjadi benang kusut yang dipelihara bertahun-tahun.
Fokus Pada Hidup Batman – Batman Arkham Knight

Pembukaan Batman Arkham: Knight harus diakui menjadi salah satu pembuka game yang paling menarik. Apalagi di game ini hampir semua penjahat yang sudah kalian kalahkan di game Batman Arkham sebelumnya bakal kalian hadapi kembali mulai dari Poison Ivy sampai Penguin, kalian akan menghadapinya.
Tapi sayangnya, alih-alih membuat jalan cerita spektakuler dari penjahat itu, Batman Arkham Knight justru terlalu fokus pada hidup seorang Bruce Wayne. Anehnya, Joker dimunculkan kembali ditambah dengan munculnya tiba-tiba Arkham Knight atau Jason Todd yang di dua game sebelumnya tak pernah dibicarakan sama sekali.
Jalan cerita yang tadinya bermula dari menyelamatkan Gotham namun malam terlalu fokus dengan konflik Todd kontra Batman yang membuat penggemar baru menjadi pusing ketika menikmati game ini. Oleh sebab itu, Batman Arkham Knight dianggap game yang jadi ngaco jalan ceritanya.
Backstory yang Kurang Nendang – Mortal Kombat X

Salah satu pendekatan yang saya suka dari Netherrealm Studios adalah mereka mampu menciptakan jalan cerita menarik di sebuah game fighting seperti Mortal Kombat. Ya, Mortal Kombat X menjadi salah satu game yang mendapatkan jalan cerita. Tapi sayangnya, jalan cerita yang ada di game ini terasa kurang nendang khususnya dari backstory.
Hal ini dikarenakan Mortal Kombat X tak fokus kepada konflik dari Outworld dan justru fokus ke karakter Mortal Kombat yang baru diperkenalkan game ini. Memang Mortal Kombat X punya cukup banyak karakter baru namun karakter baru ini tidak dijelaskan secara rinci dari mana asal usulnya hingga membuat kehadirannya kerap dipaksakan dan kurang relevan.
Akan lebih baik jika Netherrealm pada awalnya fokus pada konflik Outworld dibandingkan dengan pengenalan karakter baru yang kurang ciamik ini.
Tanpa Pilihan – Sleeping Dogs

Sleeping Dog sempat menghentak industri game karena pendekatan open world dan ceritanya yang luar biasa. Daripada melakukan copy paste pada Grand Theft Auto, Square Enix memilih untuk menciptakan game open world racikan mereka sendiri dengan mengembangkan karakter asal Hongkong bernama Wei Shen.
Gilanya, game ini juga memiliki jalan cerita khas film Hongkong yang menceritakan konflik polisi dan para Triad di dalamnya. Wei Shen di sini adalah seorang undercover police yang ditugaskan untuk memata-matai Triad.
Gilanya, Wei kerap ikut hal-hal berbau kejahatan dan masuk ke pusaran konflik di game ini. Sayangnya, alih-alih akan memunculkan pilihan agar cerita menjadi rasional, di game ini kita justru tak pernah mendapatkannya dan hanya fokus pada alur cerita yang sudah dibangun saja.
Padahal jika ditilik lebih dalam, Square Enix punya bahan untuk menciptakan pilihan sebagai polisi atau penjahat di akhir game. Jika pilihan ini benar-benar dibuat, Sleeping Dogs akan menjadi game yang lebih fenomenal tentunya dan meningkatkan replayability tentunya.
Akhir Kurang Masuk Akal – Assassin’s Creed IV: Black Flag

Ini adalah game yang cukup bagus pada masanya. Game ini menghadirkan pertempuran kapal yang memanjakan kita sebagai gamer yang suka dengan pertempuran. Selain itu, jalan cerita di game ini juga tergolong lumayan bagus pada saat itu. Tapi sayangnya, ada satu hal yang bikin game ini kehilangan sentuhannya dari segi cerita.
Di akhir permainan, kita akan membunuh karakter bernama Woodes Roger. Kita sudah yakin membunuhnya tapi tiba-tiba karakter Adewale mengatakan bahwa Woodes Roger selamat dari lukanya dan ke Inggris. Kemudian Edward bilang bahwa dia akan ke Inggris untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Tapi sialnya, setelah percakapan ini, Assassin’s Creed IV: Black Flag langsung ke credit scene tanpa penceritaan lebih lanjut apakah Edward membunuh Woodes atau tidak.
Padahal akan lebih nyambung jika akhirannya pembunuhan Woodes di Inggris menjadi epilog scene yang epik.