Cegah Oknum Nakal, Valve Ubah Kebijakan Refund di Steam

Mendengar banyaknya oknum nakal yang memanfaatkan fitur refund, Valve mulai ubah kebijakan mereka di Steam.
Pernahkah kalian membeli sebuah game namun ternyata tidak suka karena beberapa alasan tertentu? Contohnya seperti membeli Baldur’s Gate 3 namun ternyata gameplay ala turn-based tidak cocok dengan kalian.
Melalui fitur refund, kalian bisa mendapatkan kembali uang yang telah digunakan untuk membeli game tersebut. Steam sebagai salah satu storefront terpopuler memiliki kebijakan ini dengan beberapa aturan tertentu.
Namun, tampaknya tidak sedikit dari para gamer yang memanfaatkan fitur ini untuk memainkan game secara “gratis”. Mendengar hal ini, Valve mulai ubah kebijakan refund di Steam untuk kategori game tertentu.
Menghitung playtime sejak dini.

Pada tanggal 24 April, Valve mengubah aturan mereka mengenai sistem refund yang ada dalam storefront Steam. Satu poin penting yang diubah ada pada aturan mengenai game yang dirilis sebelum tanggal rilis, hal ini merujuk pada early access dan advanced access.
Advanced access berbeda dengan early access. Istilah ini digunakan untuk game dengan sistem pre-order yang hadir dengan versi ultimate atau deluxe. Varian ini umumnya akan memberikan akses awal dibanding pemain lainnya. Inilah yang dimaksud dengan advanced access.
Aturan baru Valve menyebutkan bahwa sistem refund pada Steam mulai aktif sejak game mulai diakses. Jika pemain sudah mencapai waktu dua jam sebelum game secara resmi dirilis, maka refund sudah tidak berlaku lagi.
Selebihnya, jangka waktu dua minggu masih tetap dihitung sejak game dirilis secara penuh. Namun, waktu bermain akan tetap menjadi prioritas tertinggi. Kebijakan baru ini diberlakukan untuk mencegah oknum yang memanfaatkan sistem refund untuk game berbasis early ataupun advanced access.
Sebagian Gamer Justru Tidak Setuju.

Menghitung waktu playtime sejak game memasuki early atau advanced access mungkin termasuk adil bagi sebagian gamer. Nyatanya, game yang memasuki masa perilisan dini tentunya memiliki konten yang identik dengan saat rilis penuh, bukan?
Sayangnya, tidak semua gamer setuju dengan kebijakan ini. Beberapa menyebut bahwa game yang memasuki early access dengan saat dirilis penuh terkadang menghadirkan pengalaman yang berbeda jauh.
Contohnya seperti memangkas fitur, hingga rilis yang mendadak dihantui oleh begitu banyak bug. Hal seperti ini tentu akan mendorong para gamer untuk mengambil jalur refund disaat game yang awalnya disukai berakhir seperti itu.
Sumber: The Verge