Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Review Cyberpunk 2077: Masih Worth It Meski Banyak Bug?

Cyberpunk 2077 jadi perbincangan hangat di bulan Desember ini. Namun, sebagian bahan pembicaraannya terbagi antara gamer yang memainkannya dengan lancar hingga yang gak bisa sama sekali. Situs review mendapatkan banjir review Cyberpunk 2077 yang positif dan negatif, baik dari gamer konsol maupun gamer PC.

Gamer yang memainkan Cyberpunk 2077 di PC, konsol next-gen (PS5, Xbox Series) dan konsol current-gen upgrade (PS4 Pro, Xbox One X) secara umum punya pengalaman bermain yang cukup oke, meskipun menemukan beberapa bug janggal.

Cerita lain datang dari gamer konsol current-gen basic seperti PS4 dan Xbox One standar. Mereka melaporkan game tersebut hampir gak playable dengan berbagai bug fatal serta performa lambat. Bug save game di semua platform juga gak membantu memperbaiki keadaan.

Hal ini merembet ke berbagai peristiwa mencengangkan seperti refund Cyberpunk 2077 masal di platform PlayStation dan Xbox, hingga investor yang balik menuntut developer CD Projekt Red (meskipun banyak gamer meyakini kekacauan rilis Cyberpunk 2077 salah satunya akibat para investor itu sendiri).

Sebenarnya seberapa burukkah game Cyberpunk 2077 saat ini? Apakah bug-nya membuat game ini gak bisa dimainkan? Lalu apakah CD Projekt Red punya solusi untuk membuat Cyberpunk 2077 nyaman dimainkan? Berikut adalah review-nya!

Sekilas soal Cyberpunk 2007

Di game ini, kamu bermain sebagai prajurit bayaran bernama V. Penampilan dan latar belakang V bisa kamu kustomisasi, apakah ia seorang Nomad, Streetkid, atau Corpo. Latar belakang ini akan berpengaruh pada prolog cerita dan juga pilihan dialog yang bisa kamu akses.

Apapun latar belakang kamu, plot game berjalan sama. V diminta untuk mencuri sebuah biochip dari perusahaan Arasaka. Saat aksi pncurian berjalan kacau, biochip tersebut rusak dan hanya bisa diselamatkan jika dimasukkan ke dalam tubuh.

Biochip akhirnya tertanam di kepala V. Lewat lebih banyak kekacauan yang terjadi, V mulai melihat bayang-bayang dari Johnny Silverhand, teroris yang meledakkan menara Arasaka 50-an tahun yang lalu. Pelan-pelan, biochip itu memakan kesadaran V dan menggantikannya dengan kesadaran Johnny.

Untuk mencari cara menyembuhkan kesadaran V, kamu bisa mengambil berbagai quest yang akan mengantarkanmu semakin dekat dengan orang yang bisa menolong V. Quest-quest ini terdiri dari beberapa main quest dan juga side quest suplementer.

Menyelesaikan quest akan memberikan kamu base EXP dan juga Street Cred. EXP digunakan untuk naik level dan menambah stat poin, sementara Street Cred tinggi akan memberikan akses ke lebih banyak senjata, gear, dan implan terbaik di toko.

Selain lewat EXP, kamu juga bisa mengembangkan skill V lewat perk yang didapat berdasarkan aksi di dalam game. Kombinasi perk dan stat poin bisa membentuk V menjadi karakter dengan jenis build Solo, Techie, Netrunner, atau kombinasi ketiganya.

Senjata yang tersedia cukup bervariasi mulai dari senjata tumpul dan tajam, pistol, SMG, senapan, shotgun, hingga machine gun. Senjata api memiliki 3 jenis, yaitu Power yang pelurunya bisa memantul, Tech yang bisa di-charge, serta Smart dengan peluru homing.

Bicara soal implan, kamu bisa memodifikasi tubuh V dengan berbagai implan dan bagian tubuh. Implan ini bisa memberikan stat tambahan, membantu proses hacking, membuka fitur baru, serta menambah armanen senjata.

The bad, versi konsol

EuroGamer
EuroGamer

Kita mulai dulu dengan berbagai macam bug yang mendera Cyberpunk 2077, terutama untuk konsol current-gen model basic. Salah satu masalah yang paling sering ditemui adalah performance game secara keseluruhan.

Riset dari Digital Foundry menemukan bahwa Cyberpunk 2077 di PS4 model standar berjalan dalam framerate 20 FPS di area padat Night City. Memasuki area indoor, framerate meningkat ke ranah 25 FPS.

Namun bukan hanya framerate saja yang jadi keluhan. Cyberpunk 2077 konsol juga mengalami masalah pop in, dimana tekstur game ter-load lebih lambat sehingga tekstur akan terlihat buram sampai selesai di-load.

Kemudian, masalah bug minor hingga crash dalam interval waktu tertentu membuat gamer merasa kesal memainkan Cyberpunk 2077. Sementara itu di konsol current-gen upgrade seperti PS4 Pro dan Xbox One X, beberapa masalah di atas gak terlalu sering muncul, tapi masih ada beberapa bug dan glitch yang harus diperbaiki.

The bad, versi PC

Saya mencoba Cyberpunk 2077 versi PC dengan komputer spesifikasi mid ke low-end menggunakan CPU Ryzen 2400G, GPU GeForce GTX 1060 6 GB, dan RAM DDR4 16 GB.

Dengan spesifikasi di atas, saya bisa memainkan Cyberpunk 2077 dengan setting kombinasi low-medium. Dengan ini saya berhasil dapat framerate bervariasi sekitar 30-60 FPS tergantung kepadatan lokasi, cuaca, dan waktu di dalam game.

Framerate tinggi bisa diraih saat berada di lingkungan interior atau di luar kota Night City. Sementara itu, framerate menjadi fluktuatif saat berkendara di pusat kota Night City, terutama dalam kecepatan tinggi.

Menggunakan SSD sangat diwajibkan untuk memainkan Cyberpunk 2077 di PC (ada juga setting slow disk mode untuk yang gak punya SSD). Selain untuk meminimalisir waktu loading (saya hanya butuh waktu kurang dari 30 detik untuk loading dari main menu ke game meski hanya dengan SSD SATA), SSD juga bisa menghindari kasus pop in seperti dalam konsol.

Beberapa gamer punya pengaturan setting mereka sendiri, serta tweak khusus untuk membuat Cyberpunk 2077 semakin kencang. Saya sendiri hanya menggunakan setting grafis in-game buatan gamer lain, namun mungkin kamu juga perlu mengatur setting grafis di driver GPU kamu jika setting dalam game dirasa kurang.

Meski dengan segala setting di atas, masih ada banyak PR buat CD Projekt Red untuk Cyberpunk 2077 di PC (juga konsol tentunya). Di PC ada bug executable yang mendera CPU AMD, hingga save game yang bisa corrupt jika terlalu banyak mengumpulkan item dan melakukan crafting.

Untungnya, baik platform PC dan konsol mulai mendapatkan hotfix dari CD Projekt Red untuk memperbaiki dua bug di atas serta bug fatal lainnya. Mereka juga menjanjikan update major setiap bulannya untuk memperbaiki performa game secara keseluruhan.

The good: gameplay

Cyberpunk 2077 masih punya beberapa bug yang harus diperbaiki. Namun jika game berjalan sebagaimana harusnya, Cyberpunk 2077 tampil cukup solid.

Dunia Cyberpunk 2077 adalah salah satu dunia game yang sangat vibrant, sangat padat, serta memukau. Sense of scale sangat terasa sehingga kamu akan merasa sangat kecil saat menjelajah pusat kota Night City.

Diadaptasi dari tabletop RPG karangan Mike Pondsmith, dunia Cyberpunk 2077 kaya akan nilai dan budaya yang unik pada periode waktu tersebut. Saya sendiri menyarankan untuk bermain sebagai Nomad pertama kali agar kamu lebih mudah berkenalan dengan dunia Cyberpunk 2077.

Dari sisi gunplay, Cyberpunk 2077 bejalan dengan baik. Setiap senjata punya karakteristik masing-masing yang bermanfaat di situasi berbeda. Ritme permainan bervariasi tergantung pendekatan yang diambil, apakah stealth atau fokus ke combat.

Interaksi antara V dengan NPC berlangsung sangat sublime dengan dialog yang mengalir halus tanpa terlihat terlalu sistematis dan bertele-tele. Terdapat beberapa dialogue check yang bergantung pada nilai stat, perk, hingga latar belakang karakter.

Stat dan perk juga saling berkaitan, karena level perk gak bisa melebihi level stat. Misalnya jika perk Assault kamu ada di level 9, maka untuk naik ke level 10 nilai stat Reflexes yang terikat dengan perk Assault juga harus 10.

Hal ini kurang lebih bakal memaksa kamu untuk mengembangkan karakter sesuai dengan gaya bermain kamu. Jika kamu sering menyerang dengan senjata api atau pisau, maka build V akan dititik beratkan pada stat Reflexes.

Sepanjang game, kamu bakal mendapatkan semacam debuff yang jadi efek samping biochip di kepala V. Semakin jauh game berjalan, efek sampingnya akan semakin kuat. Hal ini agak disayangkan karena kamu dikondisikan untuk menyelesaikan main quest untuk menyembuhkan V alih-alih bebas menjelajah Night City.

Secara keseluruhan, Cyberpunk 2077 terasa dan bisa dimainkan sebagaimana kamu memainkan berbagai game cyberpunk lain seperti Deus Ex misalnya.

Perlu beli Cyberpunk 2077 atau gak?

Cyberpunk 2077 bukan game yang sempurna. Untuk saat ini, game-nya masih jauh dari sempurna. Terdapat beberapa bug di sana-sini, dan sebagian diantaranya berpotensi merusak game mulai dari crash hingga hang.

Meski demikian, CD Projekt Red masih berusaha memperbaiki Cyberpunk 2077 dengan berbagai hotfix dan patch bulanan. Selain itu, jika game-nya dimainkan di device yang memadai, game-nya berfungsi dengan baik meskipun kualitas grafisnya harus diatur di bawah rata-rata.

Jadi, apakah masih worth it untuk membeli Cyberpunk 2077 sekarang? Jika kamu punya PC atau konsol yang cukup kuat untuk memainkannya, maka gak ada salahnya untuk membeli game ini seharga full price atau menunggu diskon. Kamu juga bakal mendapatkan support dari CD Projekt Red yang bakal memastikan game-nya berjalan lebih baik dan lebih kencang.

Namun jika kamu punya device yang pas-pasan, atau kamu gak bisa mentolerir bug yang ada, gak membeli game-nya atau me-refund jika sudah membelinya pun gak masalah. Kamu masih bisa menjajal game ini di lain waktu saat game-nya sudah lebih baik atau kamu sudah punya device yang lebih kuat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us