Sony Hentikan Produksi PSVR2, Tidak Sesuai Ekspektasi?

Beberapa waktu yang lalu Sony dikabarkan hentikan produksi PSVR2 terbarunya karena penjualan yang melambat.
Informasi ini didapatkan dari laporan Bloomberg yang ditulis oleh Takashi Mochizuki, seorang wartawan yang sebelumnya pernah dikoreksi kebenaran laporannya oleh Sony.
Penjualan PSVR2 dikabarkan mengalami penurunan sejak diluncurkan pada Februari tahun lalu.
Meskipun Sony telah memproduksi lebih dari dua juta unit, namun tampaknya jumlah tersebut tidak cukup untuk memenuhi target penjualan mereka.

Meskipun PSVR2 memukau saat diluncurkan dengan game seperti Horizon: Call of the Mountain dan update luar biasa untuk Gran Turismo 7, Sony justru kurang memberikan dukungan internal untuk perangkat VR ini.
Sony lebih memilih untuk bergantung pada mitra pihak ketiga seperti Capcom dan studio indie untuk menjaga perangkat ini tetap diminati.
Pada bulan Desember, First Contact Entertainment harus ditutup setelah delapan tahun karena kurangnya dukungan untuk teknologi realitas virtual secara umum.
Studio tersebut bertanggung jawab atas salah satu seri paling populer di platform PSVR, yaitu Firewall Zero Hour dan Firewall Ultra.
Selain menghentikan produksi PSVR2, Sony juga dilaporkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 900 karyawan yang berdampak pada divisi VR mereka.
Hal ini termasuk penutupan penuh studio PlayStation London yang sebelumnya telah mengembangkan game PSVR seperti PlayStation VR Worlds dan Blood & Truth.

Namun, sepertinya Sony tidak sepenuhnya mundur dari sisi VR. Bulan lalu, Sony mengumumkan bahwa mereka sedang menguji kompatibilitas PC untuk headset PS VR2 mereka.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah yang dapat memperluas pasar untuk headset tersebut.
Dengan harga yang cukup tinggi, sekitar $550, PS VR2 saat ini hanya bisa dihubungkan dengan PS5, sehingga total biayanya mencapai lebih dari $1.000 untuk bisa menggunakannya.
Sementara itu, pengumuman penghentian produksi headset PS VR2 oleh Sony menunjukkan bahwa adopsi VR di pasar konsumen mungkin belum sesuai dengan ekspektasi.
Dengan meningkatnya penjualan headset VR dari pesaing seperti Meta, Sony perlu menemukan strategi baru untuk menghidupkan kembali minat konsumen terhadap produk mereka.