7 Game Horror PS1 Paling Ikonik yang Mungkin Belum Pernah Kamu Coba!

- Hellnight (1998) adalah game survival horror eksklusif di Jepang dan Eropa tanpa pertarungan, hanya lari atau bersembunyi dalam labirin bawah tanah Tokyo yang gelap dan mencekam.
- Echo Night (1998) menawarkan atmosfer gelap, suara samar, dan interaksi dengan arwah penumpang kapal berhantu alih-alih pertarungan langsung dengan monster.
- Nightmare Creatures (1997) menghadirkan pertarungan brutal di London abad ke-19 dengan atmosfer gotik yang menjadi inspirasi bagi game-game action-horror modern.
Era PlayStation 1 (PS1) adalah masa kejayaan game horror. Saat itu, industri game menghadirkan berbagai judul yang kini dianggap sebagai legenda, seperti Resident Evil dan Silent Hill. Namun, di balik popularitas game-game besar ini, ada beberapa game horror lain yang tak kalah menyeramkan tetapi luput dari perhatian banyak pemain.
Beberapa faktor membuat game-game tersebut kurang dikenal, seperti distribusi yang terbatas, eksklusivitas regional, atau kalah pamor dengan game horror mainstream. Padahal, banyak di antara mereka bisa dibilang merupakan game horror PS1 paling ikonik, mulai dari survival horror berbasis stealth hingga eksplorasi psychology yang cukup mengguncang batin.
Pada kesempatan ini, kami akan membahas tujuh game horror paling ikonik di PS1 yang mungkin belum pernah kamu dengar. Mari kita masuk ke pembahasan!
1. Hellnight (1998)

Hellnight adalah game survival horror unik yang dikembangkan oleh Atlus dan dirilis eksklusif di Jepang serta Eropa. Pada masanya, game ini mengambil pendekatan berbeda dibandingkan game horror pada umumnya, di mana kita tidak bisa melawan musuh, hanya bisa lari atau bersembunyi.
Cerita Hellnight berpusat pada seorang protagonis yang terjebak di labirin bawah tanah Tokyo, yang mana sebuah eksperimen bioteknologi menciptakan monster mutasi mengerikan. Tidak ada senjata, tidak ada pertarungan—hanya ada satu cara untuk bertahan hidup, yaitu kabur secepat mungkin sebelum monster itu menangkapmu.
Desain labirin yang gelap dan membingungkan menciptakan suasana claustrophobic yang lumayan intens. Ditambah dengan pencahayaan minim serta efek suara yang sunyi sekaligus mencekam, game tersebut berhasil menyajikan rasa takut yang jarang kamu temukan sebelumnya. Musik minimalis yang hanya muncul di saat-saat genting semakin meningkatkan paranoia kita sebagai player.
Mekanisme gameplay yang diusung membuat Hellnight dianggap sebagai pendahulu dari game seperti Amnesia: The Dark Descent dan Outlast. Jika kamu ingin merasakan sensasi dikejar tanpa bisa melawan, kamu harus mencoba Hellnight.
2. Echo Night (1998)

Sebelum dikenal lewat Dark Souls dan Bloodborne, FromSoftware pernah menciptakan sebuah game horror supernatural berjudul Echo Night. Game ini mengusung konsep horror yang lebih halus tetapi tetap menggigit, dengan menggabungkan unsur eksplorasi, puzzle, dan interaksi dengan roh-roh penasaran.
Di game Echo Night, kita berperan sebagai Richard Osmond, seorang pria yang menemukan dirinya terjebak di kapal berhantu. Tidak seperti game horror lain yang berfokus pada pertarungan, di sini kita dipaksa untuk menguak misteri yang menyelimuti kapal tersebut dengan cara berkomunikasi dengan arwah para penumpang.
Alih-alih menghadapi zombie atau monster, Echo Night menawarkan ketakutan melalui atmosfernya yang gelap, suara-suara samar, dan perasaan tidak berdaya di tengah kapal kosong yang penuh dengan rahasia kelam. Setiap hantu yang kita temui memiliki kisah tragis yang harus dipecahkan untuk membantu mereka menemukan ketenangan.
Pendekatan Echo Night terhadap horror lebih mengandalkan atmosfer dan narasi dibandingkan jumpscare, sehingga membuatnya dijadikan inspirasi bagi game-game investigasi supernatural seperti Observer dan Darkwood.
3. Nightmare Creatures (1997)

Nightmare Creatures adalah game horror aksi yang mengambil setting London abad ke-19 yang dipenuhi makhluk mengerikan. Dibandingkan dengan game survival horror lainnya, Nightmare Creatures lebih fokus pada pertarungan brutal dengan musuh yang grotesque.
Sebagai player, kita bisa memilih antara dua karakter—Ignatius, seorang pendeta dengan kemampuan mistis, atau Nadia, seorang petarung yang super gesit. Keduanya harus berhadapan dengan eksperimen mengerikan dari seorang ilmuwan gila yang telah menciptakan monster-monster di seluruh kota.
Game ini mengusung mekanisme hack-and-slash yang dipadukan dengan RPG, di mana kita harus mengatur stamina di setiap serangannya agar tidak kehabisan tenaga di tengah pertarungan. Sistem pertarungan ini kemudian menjadi cikal bakal bagi banyak game action-horror modern.
Atmosfer gotik, desain monster, serta pertarungan cepat dan intens membuat banyak orang menganggap Nightmare Creatures sebagai inspirasi awal bagi Bloodborne. Jika kamu menyukai game yang penuh aksi tetapi tetap memiliki unsur horror yang kental, game ini layak untuk dicoba.
4. Clock Tower: The First Fear (1995)

Sebelum game-game modern seperti Haunting Ground atau Outlast populer dengan mekanisme dikejar tanpa bisa melawan, Clock Tower: The First Fear sudah lebih dulu menerapkan konsep ini. Game ini merupakan port dari versi Super Famicom, tetapi dengan grafis yang sudah disesuaikan untuk PS1.
Di sini, kita berperan sebagai Jennifer Simpson, seorang gadis yatim piatu yang diadopsi oleh keluarga Barrows dan menemukan bahwa rumah barunya itu menyimpan rahasia mengerikan. Begitu malam tiba, seorang pembunuh bertopeng dengan gunting raksasa—dikenal sebagai Scissorman—mulai memburu Jennifer dan teman-temannya.
Berbeda dengan kebanyakan game horror pada masanya, Clock Tower menggunakan sistem point-and-click, di mana kita harus mencari cara untuk melarikan diri dan bersembunyi dari Scissorman. Tidak ada senjata untuk melawan—satu-satunya pilihan yang kita punya adalah bersembunyi atau menggunakan lingkungan sekitar untuk menjebak musuh.
Salah satu aspek paling menyeramkan dari Clock Tower adalah minimnya musik latar. Sebagai gantinya, game ini memanfaatkan suara langkah kaki, detak jantung Jennifer, dan efek suara sekitar guna menciptakan suasana yang benar-benar menegangkan.
5. OverBlood (1997)

OverBlood adalah salah satu game horror yang mencoba menawarkan sesuatu yang berbeda dengan menggabungkan elemen fiksi ilmiah dan survival horror. Game ini berfokus pada tema eksperimen manusia dan ingatan yang hilang, serta menawarkan cerita yang penuh misteri dan kejutan.
Kita berperan sebagai Raz Karcy, seorang pria yang terbangun dari cryogenic sleep di laboratorium bawah tanah yang kosong. Tanpa ingatan siapa dirinya atau bagaimana ia bisa berada di sana, Raz harus mengungkap rahasia tempat tersebut sambil menghadapi ancaman mematikan.
Tema eksperimen manusia dan lingkungan laboratorium yang penuh ketegangan pada game OverBlood menjadi dasar bagi banyak game horror sci-fi di era berikutnya, seperti Dead Space dan Prey. Jika kamu ingin mencoba game horror dengan sentuhan fiksi ilmiah, OverBlood patut kamu jajal.
6. Juggernaut (1999)

Juggernaut mengambil arah psychology horror yang menggabungkan eksplorasi dan simbolisme. Game ini mengambil pendekatan yang lebih filosofis, membahas tema seperti identitas, eksistensi, dan kejahatan manusia.
Ceritanya berkisah tentang seorang pria yang harus masuk ke dalam pikiran tunangannya, yang telah dirasuki oleh iblis. Untuk menyelamatkannya, ia harus menjelajahi berbagai dunia surealis yang mencerminkan ketakutan dan trauma terdalam dari sang tunangan.
Juggernaut dimainkan pada sudut pandang orang pertama, dengan mekanisme eksplorasi berbasis puzzle. Tidak ada pertarungan atau musuh yang bisa dibunuh—satu-satunya cara untuk progress adalah dengan memahami simbolisme di setiap area dan menemukan cara untuk menyelesaikan teka-tekinya.
7. Martian Gothic: Unification (2000)

Mars mungkin bukan tempat pertama yang terlintas di benak saat membayangkan game horror, tetapi Martian Gothic: Unification membuktikan bahwa ketakutan bisa muncul di mana saja, termasuk di planet merah yang sunyi dan asing.
Game ini mengisahkan tiga astronot yang dikirim untuk menyelidiki pangkalan Mars yang telah kehilangan kontak. Sesampainya di sana, mereka menemukan bahwa seluruh awak telah berubah menjadi makhluk mengerikan akibat infeksi misterius.
Salah satu fitur paling menarik dari Martian Gothic adalah sistem tiga karakter yang harus dikontrol secara terpisah. Setiap karakternya memiliki peran masing-masing, dan mereka tidak boleh bertemu secara langsung karena akan menyebabkan konsekuensi fatal.
Bagi para penggemar horror, eksplorasi terhadap game-game horror klasik PS1 ini bisa menjadi perjalanan yang menarik untuk memahami bagaimana genre tersebut berkembang. Jika kamu ingin merasakan horror dengan nuansa yang berbeda dari game-game modern, tidak ada salahnya untuk mencoba beberapa judul dalam daftar ini.