Elon Musk Lagi-Lagi Rencanakan Perubahan untuk X

Begitu banyak isu datang dari sebuah media sosial yang dulunya dinamakan sebagai Twitter. Dan kali ini, Elon Musk sebagai CEO baru tampak ingin menghadirkan perubahan aneh lagi untuk X.
Dari begitu banyak sosial media yang ada, mungkin Twitter bisa disebut sebagai yang paling unik. Begitu banyak pengguna yang memakai sosial media satu ini, dan Jepang merupakan userbase terbesar untuk platform satu ini.
Sejak diambil alih oleh Elon Musk yang kita kenal sebagai owner dari Tesla, mulai terlihat kejanggalan-kejanggalan dari keputusan nyentrik Musk. Salah satu yang terlihat jelas adalah perubahan nama dari Twitter menuju X.
Dan kali ini, Elon Musk masih belum puas dengan perubahan-perubahan aneh yang dilakukan menuju sosial media X. Jadi, apa saja yang akan dan telah diubah? Well, ada dua hal yang bisa kita lihat.
Logo X yang sedikit berubah.

Penulis sendiri masih menggunakan logo dan nama lama untuk Twitter, namun dalam beberapa hari ini terdengar adanya perubahan yang terlihat cukup aneh. Dari lambang X yang terlihat biasa saja, terlihat adanya tambahan yang cukup subtle.
Logo yang terlihat membosankan ini sekarang hadir dengan efek retakan yang tampak tidak memiliki faedah. Menurut Elon Musk, efek ini merepresentasikan produk yang ia cintai. Sayangnya, para pengguna tidak menyukai keputusan ini.
Keputusan ini dianggap edgy dan terlalu kekanak-kanakkan oleh para pengguna X atau yang masih sering disebut sebagai Twitter. Selain itu, Elon Musk juga tampak memiliki perubahan lain yang tengah direncanakan.
Selamat tinggal fitur block.
Mungkin kalian kesal dengan salah satu akun toxic, dan fitur block bisa membantu kalian. Terkadang, kalian akan mendapatkan DM misterius dari bot. Dan di waktu yang begitu random, kalian dimasukkan ke dalam sebuah list oleh bot.
Fitur block merupakan salah satu solusi paling ampuh untuk mencegah semua masalah yang ada. Sayangnya, Elon Musk tampaknya ingin menghapus fitur tersebut. Fitur ini tidak akan bisa digunakan terkecuali dalam sebuah DM.
Hal ini menjadi sebuah keputusan paling kontroversial. Disamping dari para pengguna yang semakin benci dengan Elon Musk, sang CEO ini tampak tidak mengerti tentang regulasi yang ada.
Baik Google Play Store maupun Apple App Store mewajibkan sebuah aplikasi dengan konten yang diciptakan oleh para pengguna untuk menghadirkan fitur block. Dengan Elon yang ingin block dihilangkan, bisa saja aplikasi ini akan dicabut oleh Google dan Apple.
Sumber: Creative Bloq, Android Central