Setelah 6 Tahun, FCC Voting Untuk Mengembalikan Netralitas Internet!

Setelah menjadi bahan perbincangan dan jejak kelam di dunia internet Amerika, akhirnya FCC (Komisi Komunikasi Federal) sepakat untuk kembalikan “net neutrality”.
“Net Neutrality” adalah sebuah konsep di mana penyedia internet tidak berhak “menjegal” kecepatan internet untuk kepentingan pribadi.
Beberapa tahun lalu, kebijakan terkait “net neutrality” sempat diubah pada era pemerintahan presiden Donald Trump.
Dan sekarang, sejak Biden mengambil alih pemerintahan, akhirnya FCC melakukan voting untuk mengembalikan hal tersebut.
FCC Voting Untuk Kembalikan Net Neutrality Setelah Berjalan Selama 6 Tahun!

Lewat peraturan yang baru ini, FCC mengatakan kalau mereka akan menerapkan kembali aturan yang sebelumnya diterapkan pada tahun 2015 hingga 2017.
Menurut anggota komisi yang baru, Anna Gomez, dirinya sadar bahwa penyelenggara internet yang kecil merupakan tulang punggung dari internet untuk daerah pedesaan.
Dirinya juga mengatakan bahwa kembalinya net neutrality artinya kendali internet kembali kepada tangan para pelanggan internet tersebut.
“(Kami) memastikan bahwa konsumen punya kendali akan apa yang mereka lakukan daring dan bisa yakin jika informasi yang mereka kirimkan tidak akan ditepis maupun diubah oleh penyedia internet mereka,” ujar Gomez.
Apa sih, “net neutrality” itu?

“Net neutrality” adalah sebuah konsep di mana penyedia internet tidak melakukan intervensi terhadap koneksi dari penggunanya.
Salah satu contohnya adalah Verizon yang memiliki situs layanan streaming mereka sendiri tidak boleh membatasi kecepatan pengguna saat menggunakan situs streaming lainnya.
Sayangnya, hal tersebut buyar pada tahun 2017 dengan dihapuskannya peraturan terkait net neutrality tersebut.
Akibatnya, pada tahun 2017 Verizon terbukti sempat membatasi kecepatan penggunanya saat mengakses Netflix dan YouTube.
Apa yang terjadi di tahun 2017?

Pada tahun 2017 lalu di era kepemimpinan Donald Trump, muncul sebuah bahaya yang dianggap mengancam netralitas penyelenggara internet.
Bahaya tersebut adalah Ajit Pai yang saat itu terpilih sebagai ketua dari FCC dan rencananya untuk menghancurkan “net neutrality”.
Pai sendiri dikenal amat vokal menolak net neutrality sejak tahun 2012, bahkan berencana menghancurkannya saat peraturan yang mengatur hal tersebut dibuat tahun 2015.
Akibatnya, persaingan yang tidak sehat dari para penyelenggara jasa internet dimulai dengan cara mereka melakukan throttling terhadap situs saingan mereka.