Cegah Anak Kecanduan Smartphone, Walikota Bandung Siapkan Program Bagi-Bagi Anak Ayam

Satu langkah unik diambil oleh Walikota Bandung, Oded M. Danial sebagai respon atas banyaknya anak Jawa Barat yang kecanduan smartphone. Beliau berniat membagikan anak ayam ke siswa SD untuk dipelihara.
Apa hubungannya? Langkah ini disebut sebagai salah satu kegiatan yang disenangi anak dan diharapkan bisa menjauhkan anak dari smartphone.
Sebagai langkah awal, kebijakan ini akan dicoba terlebih dahulu ke 20-30 anak di 20 kecamatan yang ada di kota Bandung. Jika memang langkah ini berhasil, maka ke depannya setiap anak di Kotamadya Bandung akan diberi satu ekor anak ayam.

“Saya punya program, anak-anak mau saya kasih (kegiatan) memelihata anak ayam, biar mereka ada kegiatan tidak hanya main gadget saja. Kita akan kasih anak ayam kampung, kita bagikan kepada mereka secara gratis,” kata Obed, seperti yang dilansir dari Kompas.com
“Sebelumnya, kita akan adakan pelatihan kepada mereka, bagaimana cara memelihara ayam. Kasih pakannya gimana, nanti kita akan bina seperti itu. Kalau cuma satu ekor kan, bisa menggunakan dus untuk kandang. Saya berharap dengan adanya kegiatan ekstra untuk anak-anak di rumah bisa mengurangi kecanduan gadget.”
Lebih lanjut, Oded mengatakan, sebelum diberi anak ayam, anak-anak SD akan diajari cara memelihara anak ayam yang mudah dan murah.
“Sebelumnya kita akan adakan pelatihan kepada mereka, bagaimana cara memelihara ayam. Kasih pakannya gimana, nanti kita akan bina seperti itu. Kalau cuma satu ekor kan, bisa menggunakan dus untuk kandang. Saya berharap dengan adanya kegiatan ekstra untuk anak anak di rumah bisa mengurangi kecanduan gadget,” tuturnya.
Selain untuk mengurangi kecanduan gawai, program ini dikatakan Obed juga akan bisa berkembang melatih wirausaha sedari dini untuk anak usia SD.
“Sekalian juga itu ada dimensi enterpreneur, cara beternak bagaimana, terus juga dimensi anak-anak akan tumbuh dalam dirinya bagaimana menyayangi binatang, ditambah lagi mereka bisa mengerti biologi. Saya lagi cari DOC-nya dulu sekarang,” katanya.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari Vice, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua menerima belasan anak usia 7-15 tahun setiap bulannya kecanduan smartphone. Dan berdasarkan data sejak 2016, total lebih dari 200 pasien remaja ditangani karena gangguan kejiwaan akibat kecanduan smartphone.
“Sejak tahun 2016, pemakaian tempat tidur untuk pasien anak yang kecanduan ponsel sudah lebih dari 60 persen,” ujar direktur RSJ Cisarua, dr. Elly Marliyani, SP.KJ., MKM. yang dikutip dari detik.com.
“Jadi, trennya memang ada kenaikan. Di sinilah pentingnya pengawasan dan pendampingan orang tua. Pasien anak yang datang ke sini (RSJ Cisarua) jumlahnya memang ratusan, tapi kita juga tidak tahu jumlah anak yang dibawa ke tempat lain. Ini jadi perhatian kita semua.” Jelas Elly.