Mengandung Konten Bernada Kekerasan, Discord Blokir Ribuan Grup Chat

Aplikasi andalan para gamer untuk berkomunikasi, Discord, mengutarakan telah melakukan blokir terhadap ribuan grup chat selama masa pandemi virus Corona.
Mengapa Dicord melakukan langkah pemblokiran dan apakah ada pelanggaran yang dilakukan user?
Daripada penasaran, melalui artikel ini akan kita bahas selengkapnya!
Discord blokir ribuan grup chat

Selama pandemi virus Corona, diketahui perusahaan asal Amerika Serikat ini sudah melakukan pemblokiran terhadap komunitas grup chat dengan jumlah mencapai 2.000-an.
Hal tersebut bukan tanpa sebab, Discord melakukan langkah demikian karena terdapat banyak komunitas yang miliki konten kekerasan serta konten ekstrem.
Lebih lanjut, pada awalnya ada sebanyak 1.500 komunitas yang baru terdeteksi perusahaan. Namun kini jumlahnya membengkak, mencapai 2.212-an komunitas.
Angka pemblokiran ini tercatat lebih besar dua kali lipat dari jumlah pemblokiran sebelumnya pada kuartal pertama tahun 2020.
Melansir laman berita NPR, Sabtu (1/5/2021) pihak Discord menyatakan akan terus melakukan pengawasan dan tidak memberikan tempat untuk kelompok yang mengorganisir kebencian, kekerasan atau ideologi ekstremis.
Gerakan ekstremis terdeteksi Discord
Informasi yang disampaikan pihak perusahaan, dari banyak komunitas, terdapat gerakan Boogaloo Boys atau Boogaloo Bois.
Dikutip dari Wikipedia, Jumat (1/5) Boogaloo adalah sebuah gerakan politik sayap kanan anti pemerintah dan ekstremis yang berasal dari Amerika Serikat.
Selain itu, ada terdapat juga komunitas pro-Trump yang populer dengan nama QAnon. Discord telah menghapus komunitas ini sebanyak 334 dari Juli hingga Desember 2020.
Total keseluruhan komunitas yang diblokir Discord saat ini mencapai 30.000 karena berbagai pelanggaran yang dilakukan.
Salah satunya adalah kejahatan dunia maya dengan menampilkan konten seksual anak di bawah umur.
Komitmen Discord

Untuk lebih menjaga lingkungan aman pada komunitas game, Discord mengerahkan resource-nya sebanyak 15% agar fokus pada keamanan dan kenyamanan
Hasilnya di kuartal kedua pada tahun 2020, Discord telah berhasil menghapus sekitar 266.000 akun. Sebagian besar karena pelanggaran konten pornografi dan seksual.
Discord menyimpulkan, kasus pelecehan seksual merupakan masalah yang paling banyak terjadi dan banyak dialami pengguna.
Mengutip informasi yang ditulis CNNIndonesia, FBI mengungkap bahwa 300% kejahatan siber meningkat sejak tahun 2020 di awal pandemi Corona berlangsung.