Takut Kalah Saing? Google diduga Suntik Mati Proyek Pixel Fold

Google Pixel Fold merupakan salah satu proyek yang cukup ditunggu oleh para konsumen yang mencari alternatif dari Samsung. Namun, sebuah kabar burung yang beredar menyebutkan bahwa lini ponsel ini telah dibatalkan pengembangannya.
Teknologi terus berkembang, dan inovasi mulai berjalan walaupun dalam ritme yang sangat pelan. Butuh waktu yang cukup lama untuk bertransisi dari ponsel pintar yang terlihat sama menuju desain lipat yang saat ini bisa disebut sebagai produk yang sangat mahal.
Konsep yang dulunya dianggap sebagai sebuah impian semata akhirnya mulai dibuat jadi kenyataan. Dari konsep yang berawal sebagai sebuah ponsel lipat atau flip phone, kita sudah mencapai tahap dimana layar pun bisa dilipat!
Google sebelumnya sempat mengumumkan bahwa mereka akan mengembangkan sebuah ponsel lipat. Sebagai perusahaan raksasa, hal ini tentu bukan hal yang tidak mungkin, ponsel pintar saja sekarang mereka kembangkan sendiri.
Berita yang tidak enak mulai terdengar.
Proyek Google Pixel Fold tidak pernah terdengar lagi. Mungkinkah ini disebabkan karena pasar ponsel pintar saat ini terlalu ramai akan model terbaru yang terus dirilis? Atau mungkin karena ada alasan tertentu?
Melali sebuah cuitan Twitter dari seorang jurnalis bernama Ross Young, Google dirumorkan telah membatalkan pesanan atas hardware yang dibutuhkan untuk menciptakan Pixel Fold. Hal ini tentu terdengar mengkhawatirkan.
Jika rumor ini benar, maka akan terasa aneh jika Google secara tiba-tiba membatalkan pemesanan part tanpa alasan yang jelas. Beberapa konsumen memiliki spekulasi yang terdengar logis ditengah popularitas foldable.
Samsung masih merajai pasar foldable.

Sebutkan produk foldable yang saat ini sangat digandrungi oleh konsumen? Yup, Samsung. Terlepas dari kompetitornya seperti Motorola yang memiliki Razr 5G, dominasi Samsung saat ini sangat kuat terutama pada Galaxy Fold dan Z Flip.
Dengan Samsung yang memiliki suka dan duka dalam pengembangan ponsel dengan layar lipat ini, para konsumen akan lebih percaya pada perusahaan Korea ini. Samsung begitu berani bereksperimen yang berakhir dengan rasa cinta dari para pengguna.
Google tentu tidak bisa mengambil resiko dengan meluncurkan produk mereka. Apa yang terjadi jika produk tersebut tidak sepopuler Samsung ataupun Motorola? Apa yang harus mereka lakukan jika produk tersebut banyak yang bermasalah?
Kita sebagai konsumen tentu hanya menerima produk akhir saja, dan jika ada masalah maka service center solusinya. Google, sebagai perusahaan besar, harus memikirkan risiko yang ada.