Kami Mewawancarai Blizzard Tentang Technical Alpha Diablo II Resurrected

Technical alpha Diablo II Resurrected sudah selesai, dan Blizzard mendapatkan banyak sekali masukan dari para gamer terpilih yang berkesempatan memainkan remaster dari game RPG klasik Diablo II ini sebelum rilis resmi di pasaran.
Meski demikian, masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab soal technical alpha ini, terutama dari sisi gamer yang belum beruntung memainkannya. GGWP.ID berkesempatan untuk mengobrol dengan produser Matthew Cederquist dan game designer Andre Abrahamian dari Blizzard untuk membicarakan seputar technical alpha Diablo II Resurrected.
Baik Andre dan Matthew sangat passionate untuk memastikan Diablo II Resurrected masih setia dengan game Diablo II asli. Mereka menjelaskan berbagai fitur baru mulai dari Legacy Toggle hingga kontrol joystick. Seperti apa penjelasan dari keduanya?
Wawancara dengan tim Blizzard untuk Diablo II Resurrected

Kenapa kalian memutuskan untuk kembali ke Diablo II setelah mengumumkan Diablo IV?
Andre: Diablo II adalah game yang spesial bagi Blizzard karena mendefinisikan genre-nya dan baru-baru ini berulang tahun ke-25. Ini momen yang bagus karena kita punya Diablo Immortal yang menjembatani Diablo II dan III, dan Diablo IV juga terkait dengan Diablo II. Sekarang waktu yang bagus buat fans Diablo untuk bermain Diablo II lagi.
Apakah Diablo II Resurrected bisa menggunakan mod? Misalnya apakah kita bisa mengganti UI-nya?
Andre: Kami melakukan beberapa hal dengan memindahkan game ke Battle.net baru jadi ekosistemnya lebih aman. Kami juga mengambil elemen yang hard-coded jadi aspek yang dulu sulit di-mod jadi jauh lebih mudah. Kami juga membangun ulang UI dari nol.
Saya tak bisa jelaskan seberapa jauh game ini bisa di-mod, tapi dipastikan akan jauh lebih bebas dari sebelumnya. Kami juga harus perhatikan ekosistem Battle.net baru yang lebih aman.
Di samping itu, Diablo II klasik akan tetap online dan kami tak akan tutup itu. Semua mod juga akan tersedia. Secara singkat, kami mendukung mod untuk Diablo II Resurrected.
Bermain dengan grafik original di resolusi full HD membuat gambarnya pecah. Apakah ada rencana untuk me-remaster aset dari game original?
Andre: Pendekatan kami untuk Diablo II Resurrected adalah dengan membawa art style-nya ke dunia modern sehingga kami membuat ulang asetnya dalam 3D. Kami ingin menjaga tampilan original dari game-nya sambil mendorongnya ke tampilan yang lebih baru, dan kalian bisa lihat perbedaannya dengan Legacy Toggle.

Karena gamer bisa menggunakan save data dari Diablo II, banyak gamer yang bisa men-skip ke akhir game. Apakah ada sesuatu yang baru disiapkan untuk gamer yang memilih opsi itu?
Andre: Save data single player offline kalian yang lama masih bisa digunakan di Diablo II Resurrected. Sistem Battle.net baru kami bisa jadi tempat segar bagi kalian untuk mulai bermain.
Matthew: Gamer masih bisa merasakan pengalaman online di Battle.net dengan perubahan di ladder, tapi bagi yang ingin bermain single player kalian bisa menggunakan save lama. Singkatnya gamer bisa skip ke akhir game.
Apakah auction house akan kembali?
Matthew: Pertanyaan bagus. Tidak, tidak di saat ini.
Andre: Sepertinya memang tidak.
Matthew: Kami bisa pastikan tidak untuk saat ini.
Bagaimana performa Diablo II Resurrected di Nintendo Switch jika dibandingkan dengan Diablo III yang bisa berjalan mendekati 60 FPS?
Matthew: Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik terlepas platform apa yang kalian gunakan, baik itu konsol atau PC. Spesifiknya kami menargetkan 30 FPS untuk konsol, apakah itu benar Andre?
Andre: Aku rasa 60 FPS untuk konsol.
Matthew: Baiklah. Seperti yang saya katakan, kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik untuk semua platform.
Seperti apa sistem anti-cheat untuk mode online?
Andre: Kami banyak ditanya soal hal ini saat pindah ke Battle.net baru. Sistem keamanan kami yang sering ditemukan di game Blizzard lain akan ditambahkan ke Diablo II Resurrected. Saya tak bisa jelaskan secara spesifik tapi seperti itulah kasarnya.
Pindah ke sistem yang baru memberikan kami banyak sistem keamanan di balik layar dan membantu kami menyelesaikan masalah di game lama seperti duping.

Apakah ada rencana untuk membuat sistem kematian di Diablo II Resurrected lebih mudah bagi gamer baru? Misalnya menampilkan fitur respawn tanpa harus mengambil item dari mayat, sistem quick manual save, dan lainnya?
Andre: Tujuan kami sekarang adalah menjaga pengalaman gameplay otentik dan klasik dari Diablo II. Filosofi kami adalah mengambil pendekatan dari sisi aksesibilitas tapi kami tak mencoba membuat game-nya lebih mudah.
Itu mindset kami yang terkait bagaimana Diablo II dimainkan secara aslinya. Inilah yang menarik dari technical alpha dan kami mendapat banyak masukan dan mengumpulkan input dari komunitas.
Seperti apa ide awal kalian dalam mengimplementasi pergantian UI lama dan baru dengan satu kali tekan tombol?
Andre: Itu salah satu keinginan awal kami di proyek ini. Kami suka konsep mengganti tampilan antara game original dengan art style baru. Tak hanya menunjukkan perkembangan kami dalam 20 tahun terakhir serta perjuangan art team, ini juga membantu kami mengembangkan game untuk memastikan semuanya semirip mungkin dengan game original.
Matthew: Hal ini yang kami juga lakukan di StarCraft Remastered dimana kami dapat banyak saran bagaimana gamer menyukai fitur ini. Jadi di awal, fitur ini adalah yang paling pertama ingin kami tambahkan agar kalian bisa merasakan momen “wow” dari nostalgia membayangkan wujud game-nya di masa lalu, lalu kalian menekan tombol itu dan menyadari perubahannya.
Karena co-op jadi bagian besar di Diablo II Resurrected, apakah akan ada pilihan untuk mengambil loot dari lawan alih-alih berebut atau barter dengan gamer lain?
Matthew: Saya rasa jawabannya seperti yang sudah disebutkan Andre, saat ini kami fokus menjaga pengalaman gameplay terbaik Diablo II dalam bentuk aslinya, lalu mendengarkan masukan dari gamer selama technical alpha sampai rilis nanti.
Apakah ada rencana untuk membuat full remake Diablo II dengan gameplay ala Diablo III?
Andre: Saat ini belum ada rencana untuk remake. Saat kami kembali ke Diablo II kami sadar bahwa ini adalah game klasik yang sangat ikonik. Biasanya di Blizzard, saat kami mendesain game baru kami menggunakan filosofi “find the fun” untuk mencari mekanika inti game yang membuatnya mengasyikkan dan jadi pengalaman epik.
Saat melihat Diablo II, kami memandangnya sebagai game yang masih asyik dimainkan dan relevan di era ini jadi kami tahu kami harus menjaga gameplay otentiknya dan menjaga pengalaman inti Diablo II.

Apakah cutscene akan dibuat ulang dari nol?
Andre: Ya, cutscene sepanjang 27-28 menit akan dibuat ulang 1 banding 1. Ini akan terlihat keren.
Bagaimana kalian mengimplementasi kontrol joystick/gamepad? Apa tujuan utama kalian saat menerjemahkan kontrol point and click ke gamepad dan bagaimana kontrolnya bisa menyesuaikan dengan gamer Diablo lama dan baru?
Andre: Ini pertanyaan yang bagus. Tantangan saat mencari pendekatan untuk gamepad adalah bagaimana mengadaptasi kontrol kursor mouse untuk menggerakkan karakter ke dalam joystick. Pastinya menambah tantangan untuk membuat sistem pergerakan karakter, mealkukan aim dan menggunakan skill.
Kami ingin membuat pengalaman kontrol di konsol yang terbaik. Kami dapat masukan bagus dari technical alpha soal pengalamannya. Kami mencoba mencari titik tengah dengan bagaimana skill bekerja seperti Teleport dan Meteor. Kami tak punya kebebasan seperti pada mouse tapi kami banyak belajar di Diablo III yang punya gameplay action RPG.
Kami berusaha mencari titik tengah antara pertarungan jarak dekat dan jauh, tapi kami masih mengerjakannya dengan masukan dari technical alpha. Kami masih berusaha meningkatkannya.
Diablo III dan StarCraft 2 adalah game Blizzard yang bisa dijalankan di macOS. Apa alasan Diablo II Resurrected tidak bisa dijalankan di macOS?
Matthew: Saat ini Diablo II Resurrected direncanakan untuk rilis di Windows, Xbox Series, Xbox One, PS5, PS4, dan Nintendo Switch dengan cross-progression di semua platform tersebut. Jika kami siap, kami akan berikan update rilisan di platform lain. Namun untuk saat ini kami belum punya rencana untuk macOS.
Apakah kalian punya rencana untuk menjaga antusiasme para gamer seperti dengan add-on, fitur baru, patch, hingga mod?
Andre: Kami akan fokus ke dukungan mod seperti disebutkan sebelumnya. Untuk peluncuran kami fokus untuk menjaga gameplay otentik yang banyak orang sudah kenal.

Apakah ada rencana untuk mengimplementasikan sistem Seasonal Character dari Diablo III?
Andre: Ya, kami belum punya rencana untuk menerapkan sistem seasonal seperti Diablo III. Kami tetap menggunakan ladder original dari Diablo II dan kami mempertimbangkan untuk memperpendek durasi ladder dari 6 bulan. Kami masih mencari tahu durasi yang tepat.
Apakah kalian merasa takut jika gameplay klasik Diablo II dianggap ketinggalan zaman oleh gamer baru? Ataukah game ini memang ditujukan untuk gamer yang sudah pernah memainkan Diablo II?
Andre: Kami berbicara banyak soal pemain baru, pemain lama, dan pemain aktif saat menggarap fitur-fitur dan peningkatan aksesibilitas. Saya rasa kami belajar banyak dengan menambahkan beberapa fitur yang masih setia dengan Diablo tapi juga ada peningkatan quality of life.
Tujuan kami tetap menjaga pengalaman otentik dari Diablo II. Kami sangat mengapresiasinya sebagai game klasik dan kami ingin memastikan itulah yang ingin kami tuju sambil meningkatkan quality of life. Kalian bisa lihat pendekatan kami dengan fitur seperti shared stash. Kami merasa ini memberikan keseimbangan antara menjaga pengalaman original serta membawanya ke audiens modern.
Controller juga adalah hal yang bagus, dimana gamer bisa mencoba Diablo II pertama kalinya dengan controller dan juga mampu memperlebar jangkauan audiens dengan lebih banyak akses untuk cara bermain.
Kontrol gamepad memiliki fitur auto aim dan memudahkan para gamer. Apakah sistem itu akan diterapkan di skema kontrol PC?
Andre: Fokus kami sekarang menjaga gameplay ala PC. Kami belajar banyak saat menerapkan dukungan controller, makanya saat kami memulai kami merasa harus ada kebebasan untuk mengembangkannya. Karena itu kami menyiapkan sistem HUD baru dan cara aiming berbeda untuk skill.
Tapi fokus kami sekarang tetap menjaga gameplay khas PC lalu menyajikan pengalaman konsol sebaik mungkin. Sekali lagi kami banyak mengumpulkan masukan dari technical alpha lewat gamer yang menggunakan controller pertama kalinya.

Diablo II adalah game yang sudah disempurnakan lewat berbagai patch. Masukan seperti apa yang kalian cari dari technical alpha dan apa saja isu-isu yang kalian hadapi selama technical alpha?
Andre: Untuk technical alpha, ini pertama kalinya gamer memainkan Diablo II Resurrected. Tujuan utama kami adalah bertanya kepada komunitas, apakah kami membuat game ini dengan tepat? Apakah masih seperti game yang lama?
Kami dapat banyak masukan positif dan kami melakukannya dengan tepat. Bagi saya itulah kesuksesan terbesar di technical alpha. Ada input positif dari segi art style, dan Legacy Toggle juga.
Apakah nantinya akan ada post-launch content?
Andre: Kami belum punya rencana untuk konten end-game, kami ingin fokus menyajikan pengalaman otentik bermain Diablo II dari masa lalu.
Berapa lama lagi sampai kita masuk ke fase beta?
Matthew: Langsung to the point! Saat ini kami belum punya tanggal pasti untuk beta.
Andre: Ya, multiplayer akan segera datang. Kami juga mendengarkan banyak masukan tapi belum ada yang bisa kami umumkan.
Matthew: Ada banyak hal yang sedang kami kerjakan setelah kami selesai dengan technical alpha. Banyak sekali masukan bagus yang kami pertimbangkan dalam proses desain. Kami akan tangani itu.

Apakah Cow Level dipastikan akan hadir?
Andre: Tidak ada level seperti itu. Tidak ada Cow Level. Kami berusaha menjaga keotentikan Diablo II. Tapi tidak ada Cow Level.
Diablo II Resurrected akan rilis untuk PC, Nintendo Switch, PS4, PS5, dan Xbox Series di tahun 2021 ini. Terima kasih kepada AKG Games dan Blizzard yang sudah memberikan GGWP.ID kesempatan wawancara kali ini!