Apakah HP Mid-Range Bisa Dipakai di Turnamen Esports? Ini Jawabannya!

- Performa Chipset dan GPU: Snapdragon 7 series dan MediaTek Dimensity 6020 mampu melibas game populer esports di setting menengah sampai tinggi.
- Layar dan Refresh Rate: Banyak HP mid-range terbaru sudah dilengkapi layar 90Hz bahkan 120Hz, memberikan pengalaman visual yang tidak kalah dengan kelas flagship.
- Baterai dan Ketahanan: Mayoritas HP mid-range terbaru sudah dibekali baterai jumbo di kisaran 4500 - 5000 mAh, serta fast charging di atas 20W sebagai standar baru.
“Apakah HP mid-range cukup kuat buat nge-push rank atau bahkan ikut turnamen esports?” Pertanyaan ini sering sekali muncul, apalagi sekarang harga HP flagship makin bikin dompet ngos-ngosan.
Kabar baiknya, di tahun 2025, banyak HP kelas menengah alias mid-range yang ternyata sudah sanggup memberikan performa gahar untuk memainkan game kompetitif, mau itu Mobile Legends atau PUBG Mobile, HP di kisaran Rp3 - 6 jutaan sudah bisa dijadikan opsi buat gamer amatir, semi-pro, bahkan streamer yang baru merintis.
Tapi tentu saja, ada limitasinya. Tidak semua game dan skenario bisa ditelan mentah-mentah oleh perangkat mid-range.
1. Performa Chipset dan GPU

Prosesor dan GPU adalah otak dari suatu smartphone. Semakin cerdas otaknya, semakin bagus juga performanya. Begitu pula dengan HP mid-range.
Saat ini, chipset seperti Snapdragon 7 series dan MediaTek Dimensity 6020 jadi primadona di kelas menengah. Keduanya bisa dengan mudah melibas game populer esports di setting menengah sampai tinggi, walaupun sebenarnya hal ini juga tergantung pada optimasi gamenya itu sendiri. Untuk game yang lebih berat seperti PUBG Mobile atau Call of Duty Mobile, performanya tetap oke selama grafis tidak dipaksa mentok di ultra.
Namun, panas atau overheat menjadi salah satu hal yang sering bikin gamer garuk-garuk kepala. Main terlalu lama bisa bikin performa menurun karena sistem pendingin HP mid-range biasanya dibuat lebih sederhana. Jadi, jangan heran jika setelah 30 menit team fight secara nonstop, frame rate tiba-tiba langsung turun.
Di sisi lain, beberapa brand sudah mulai menyisipkan optimasi software lewat game mode bawaan. Fitur ini mampu membuat chipset bekerja lebih fokus ke game, mengurangi gangguan notifikasi, dan menjaga performa tetap stabil. Seandainya kamu mencari performa HP mid-range untuk Mobile Legends atau game esports lain, pastikan chipset dan software optimasinya mendukung.
2. Layar dan Refresh Rate

Kalah duel karena layar terasa “seret” atau delay menjadi problem paling umum. Pasalnya, di game esports, sepersekian detik saja bisa jadi penentu kemenangan. Inilah kenapa kamu harus bijak saat memilih layar HP berdasarkan refresh rate dan touch sampling rate-nya.
Banyak HP mid-range terbaru sudah dilengkapi layar 90Hz bahkan 120Hz. Artinya, pergerakan karakter di game terasa lebih halus. Ditambah lagi, touch sampling rate tinggi bikin respon sentuhan jauh lebih presisi.
Nah, apabila kamu sedang mencari hp gaming murah dengan layar 120Hz, beberapa pilihan mid-range sudah bisa memberikan visual yang tidak kalah dengan kelas flagship. Bahkan untuk harga 3 jutaan, beberapa model sudah menawarkan layar refresh rate tinggi.
3. Baterai dan Ketahanan

Saat ini, mayoritas HP mid-range terbaru sudah dibekali baterai jumbo di kisaran 4500 - 5000 mAh. Dengan kapasitas baterai sebesar itu, kamu bisa main game selama berjam-jam tanpa harus sibuk colok charger.
Soal pengisian daya, fast charging di atas 20W juga sudah menjadi standar baru. Ada yang bahkan tembus 67W, jadi cukup colok sebentar, baterai langsung siap untuk dimainkan sekitar satu atau dua match lagi.
4. Optimasi Software

Apakah kamu pernah sadar bahwa ada HP dengan chipset serupa, tapi performanya terasa beda saat dipakai bermain game? Nah, di sinilah peran optimasi software bekerja.
Banyak brand sudah menanamkan fitur khusus gaming, seperti Game Turbo di Xiaomi atau Ultra Game Mode di Realme. Fitur semacam ini berguna untuk memblokir notifikasi agar tidak mengganggu fokus, juga mengalokasikan sumber daya supaya game berjalan lebih lancar. Bahkan, beberapa HP sudah mendukung performance boost otomatis ketika game terdeteksi.
Selain itu, update software juga penting sekali. Mayoritas game esports rajin sekali melakukan update, dan apabila sistem HP kamu tidak ikut diperbarui, performanya bisa turun. Dengan kombinasi fitur dan update rutin, HP mid-range bisa jadi lebih siap untuk memainkan game kompetitif.
5. Harga vs Performa

Pertanyaan klasik yang sering muncul adalah: “Mending nabung beli flagship, atau cukup mid-range aja buat esports?” Jawabannya tergantung kebutuhan kamu.
HP flagship jelas unggul di semua lini, chipset paling kencang, sistem pendingin canggih, hingga layar dengan refresh rate stabil di setting grafis ultra. Buat pro player yang mencari kestabilan frame rate, flagship memang menjadi opsi paling utama.
Tapi jika kita berbicara soal hp mid-range terbaik untuk game esports, justru ada value besar di kelas Rp3 - 6 juta. Selain harga lebih ramah di kantong, performa yang ditawarkan sudah cukup untuk para gamer amatir, semi-pro, atau mereka yang fokus di game ringan hingga menengah saja.
6. Keterbatasan HP Mid-Range

Meski dari tahun ke tahun performanya makin tangguh, HP mid-range tetap punya sejumlah limitasi. Kalau dipaksa main game berat seperti Genshin Impact dengan setting grafis ultra, performanya bisa ngos-ngosan. Frame rate drop, suhu naik, dan gameplay pun jadi kurang nyaman.
Masalah panas ini memang jadi momok utama. Berbeda dengan flagship yang punya sistem pendingin lebih apik, mid-range biasanya hanya mengandalkan pendingin sederhana. Akibatnya, setelah sesi gaming panjang, performa bisa turun karena thermal throttling.
Hal ini penting banget sekali kamu ketahui. Apakah HP mid-range bisa untuk turnamen esports? Jawabannya bisa, tapi tetap saja lebih cocok untuk game ringan atau setting standar. Untuk kompetisi profesional dengan standar tinggi dan kebutuhan frame rate super stabil, para pro player masih lebih memilih flagship sebagai perangkat utama mereka.
7. Konektivitas dan Latensi

Koneksi internet yang lambat bisa menjadi salah satu musuh yang lebih berbahaya daripada player lain. Lag sepersekian detik saja bisa bikin kamu kalah duel meski skill sudah mumpuni. Karena itu, konektivitas di HP gaming jadi faktor yang tidak bisa kamu sepelekan begitu saja.
Kabar baiknya, banyak HP mid-range terbaru sudah mendukung jaringan 5G dan Wi-Fi 6. Dukungan tersebut sangat membantu untuk menurunkan latensi saat main game online, sehingga gerakan lebih sinkron dengan server.
Dari pembahasan panjang tadi, jelas terlihat jika hp mid-range terbaik untuk game esports sudah berkembang jauh, harganya ramah di dompet, performa chipset makin kencang, layar 120Hz makin mudah ditemukan, baterai awet, hingga dukungan fitur gaming mode membuat HP mid-range lebih mudah dibeli untuk mayoritas gamer di 2025.
Tentu, ada batasan yang tak bisa dihindari. Untuk game berat dengan grafis ultra atau turnamen level profesional, flagship masih jadi juara. Tapi jika untuk push rank, latihan, atau kompetisi skala lokal, HP mid-range sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu tim mid-range yang jauh lebih hemat tapi garang, atau tim flagship yang benar-benar all-out dari segi performanya?