Josh Brolin (No Country for Old Men, Avengers: Infinity War) sebagai Dan Killian, produser kejam dari acara The Running Man.
Colman Domingo (Rustin, Fear the Walking Dead) sebagai Bobby Thompson, pembawa acara yang memimpin permainan berdarah itu.
Emilia Jones (CODA, Fairyland) berperan sebagai Amelia Williams, seorang perempuan kaya yang buta terhadap kejamnya sistem pemerintahan.
Lee Pace (Halt and Catch Fire) sebagai Evan McCone, salah satu pemburu profesional yang mengejar Richards.
Michael Cera, William H. Macy, dan Daniel Ezra juga turut memperkaya karakter dengan peran-peran penting di sepanjang cerita.
7 Fakta The Running Man, Versi Baru Dari Film Arnold Schwarzenegger

- The Running Man (2025) adalah adaptasi baru yang lebih setia pada novel karya Stephen King, dengan fokus pada aspek psikologis dan kritik sosial yang lebih kuat.
- Glen Powell menggantikan peran legendaris Arnold Schwarzenegger sebagai Ben Richards, dengan restu langsung dari Stephen King untuk film ini.
- Sutradara Edgar Wright membawa gaya visual yang imersif dan tempo baru, serta menambahkan elemen suspense dan horor psikologis untuk memperkuat ketegangan.
Bayangkan dunia masa depan di mana hiburan paling populer di televisi bukanlah reality show atau kompetisi bakat, melainkan perburuan manusia sungguhan. Itulah yang dihadirkan The Running Man, film dystopian thriller terbaru garapan sutradara Edgar Wright yang akan tayang pada 14 November 2025.
Film ini merupakan adaptasi terbaru dari novel karya Stephen King (di bawah nama pena Richard Bachman), dan bukan sekadar remake dari versi tahun 1987 yang dibintangi Arnold Schwarzenegger.
Dengan jajaran bintang papan atas seperti Glen Powell, Josh Brolin, Emilia Jones, Michael Cera, hingga Colman Domingo, The Running Man versi 2025 menjanjikan pengalaman menegangkan penuh aksi, satire sosial, dan visual IMAX spektakuler.
Sebelum kamu menyaksikan filmnya di bioskop, berikut tujuh fakta menarik tentang The Running Man yang wajib kamu tahu.
1. Adaptasi Baru yang Lebih Setia pada Novel Asli

Salah satu hal paling menarik dari The Running Man versi 2025 adalah komitmennya untuk lebih setia pada novel asli karya Stephen King, dibandingkan film tahun 1987. Versi lama lebih condong ke film aksi khas era 80-an, penuh ledakan dan kekerasan berlebihan, sementara versi baru ini menyoroti aspek psikologis dan kritik sosial yang lebih kuat.
Sutradara Edgar Wright mengungkapkan bahwa film ini akan menjadi “adaptasi yang jauh lebih setia” pada sumbernya, menggambarkan masyarakat masa depan yang kecanduan tontonan kekerasan dan kehilangan empati. Fokusnya bukan hanya pada aksi pelarian, tetapi juga pada bagaimana media bisa memanipulasi kebenaran demi rating.
2. Glen Powell Menggantikan Peran Legendaris Arnold Schwarzenegger

Peran Ben Richards, sang protagonis utama, kini dipercayakan pada Glen Powell, aktor yang sebelumnya sukses dalam Top Gun: Maverick dan Hit Man. Richards adalah seorang ayah pekerja keras yang rela mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan anaknya yang sakit dengan mengikuti acara maut bernama The Running Man.
Powell sempat menceritakan bahwa sebelum resmi mendapatkan peran ini, Stephen King sendiri harus memberikan persetujuan. King bahkan menonton film Hit Man untuk menilai akting Powell. Setelah menyelesaikan film tersebut, King mengirim pesan kepada Edgar Wright dan memberi “lampu hijau penuh”. Momen itu menjadi simbol penting bahwa film ini mendapatkan restu langsung dari sang penulis legendaris.
3. Edgar Wright Membawa Gaya Visual dan Tempo Baru

Dikenal lewat karya seperti Baby Driver dan Last Night in Soho, Edgar Wright dikenal memiliki gaya penyutradaraan yang penuh energi, montase cepat, dan ritme musik yang khas. Dalam The Running Man, Wright menjanjikan pendekatan visual yang imersif, menggabungkan teknologi IMAX, efek dari Industrial Light & Magic (ILM), dan sinematografi kelam untuk menciptakan dunia futuristik yang realistis namun menakutkan.
Bersama penulis naskah Michael Bacall (22 Jump Street, Project X), Wright juga menambahkan elemen suspense dan horor psikologis untuk memperkuat ketegangan. Film ini akan menunjukkan betapa brutalnya dunia yang menjadikan penderitaan manusia sebagai hiburan massal.
4. Dihiasi Deretan Pemeran Bertabur Bintang

Menariknya, Arnold Schwarzenegger yang dulu memerankan Ben Richards, akan tampil sebagai cameo fotografi di uang 100 dolar versi film, sebagai bentuk penghormatan terhadap versi aslinya.
5. Proses Produksi Panjang dan Ambisius

Rencana untuk membuat ulang The Running Man sudah dimulai sejak tahun 2017, ketika Edgar Wright pertama kali menyatakan ketertarikannya lewat Twitter. Namun, proyek ini baru benar-benar berjalan setelah Paramount Pictures dan Genre Films mengonfirmasi keterlibatan Wright pada tahun 2021.
Proses syuting dimulai pada November 2024 di London, dengan beberapa adegan besar diambil di Wembley Stadium, dan rampung pada Maret 2025. Wright bekerja sama dengan editor langganannya, Paul Machliss, serta menggandeng Steven Price, komposer yang sebelumnya mencetak musik di Baby Driver untuk menangani skor film.
Hasilnya adalah perpaduan intens antara aksi fisik, efek visual realistis, dan musik yang menggugah adrenalin.
6. Dapat Restu Langsung dari Stephen King

Tidak semua adaptasi karya Stephen King mendapat persetujuan penuh dari sang penulis, tapi The Running Man adalah pengecualian. King menonton naskah dan versi awal film, lalu mengirimkan pesan pribadi kepada Edgar Wright, menyebut proyek ini “lebih setia pada buku dan tetap membuat saya bersemangat.”
King bahkan membandingkan film ini dengan Die Hard, menyebutnya sebagai versi yang “penuh aksi tapi juga cerdas secara moral.” Pernyataan itu membuat antusiasme penggemar King meningkat drastis. Banyak yang percaya film ini akan menjadi salah satu adaptasi terbaik dari karya sang legenda setelah The Shawshank Redemption dan Misery.
7. Kritik Sosial tentang Media, Kekerasan, dan Kemanusiaan

Di balik aksi dan ketegangan, The Running Man membawa pesan kuat tentang bahaya media yang menjadikan kekerasan sebagai hiburan. Dalam dunia film ini, masyarakat begitu candu pada tontonan darah hingga kehilangan rasa empati. Pemerintah dan korporasi memanfaatkan hal tersebut untuk mengendalikan opini publik, menciptakan “show” yang mematikan demi mempertahankan kekuasaan.
Ben Richards bukan hanya karakter yang melawan sistem, tetapi simbol perlawanan terhadap masyarakat yang sudah rusak. Film ini menggugah pertanyaan penting: sampai sejauh mana manusia rela mengorbankan kemanusiaannya demi hiburan dan popularitas?
The Running Man (2025) adalah perpaduan sempurna antara aksi futuristik, satire sosial, dan kisah emosional seorang ayah yang berjuang demi keluarganya. Dengan arahan Edgar Wright yang brilian, dukungan visual kelas IMAX, serta penampilan kuat dari Glen Powell dan Josh Brolin, film ini tampak siap menjadi salah satu film dystopian terbaik tahun ini. Adaptasi ini bukan hanya sekadar remake, tapi reinterpretasi segar yang membawa pesan tajam tentang media, kekuasaan, dan kemanusiaan.
8. FAQ

- Apakah The Running Man (2025) merupakan remake dari film tahun 1987?
Tidak. Film ini bukan remake langsung, melainkan adaptasi baru yang lebih setia terhadap novel karya Stephen King. Siapa pemeran utama dalam versi terbaru ini?
Peran utama Ben Richards dimainkan oleh Glen Powell, menggantikan Arnold Schwarzenegger dari versi 1987.Siapa sutradara film ini dan apa karya terkenalnya?
Film ini disutradarai oleh Edgar Wright, yang sebelumnya dikenal lewat Baby Driver dan Last Night in Soho.Apakah film ini akan dirilis di format IMAX?
Ya. The Running Man akan tayang di berbagai format premium termasuk IMAX, 4DX, dan Dolby Cinema.Kapan jadwal rilis resmi filmnya?
Film ini dijadwalkan rilis secara global pada 14 November 2025, dengan distribusi dari Paramount Pictures.