Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

10 Film Perang Terbaik, Ungkap Realita Pedih di Medan Tempur!

Film Perang Terbaik (dok. Scott Free Productions/Black Hawk Down)
Film Perang Terbaik (dok. Scott Free Productions/Black Hawk Down)
Intinya sih...
  • Jarhead menggambarkan kekecewaan prajurit yang merasa tak dihargai ketika kembali ke rumah.
  • Black Hawk Down memenangkan dua Oscar dan menggambarkan brutalnya pertempuran jarak dekat.
  • Downfall menuai kontroversi karena menampilkan Hitler sebagai manusia dengan emosi tanpa menebus tindakannya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Film perang tidak hanya menampilkan aksi dan strategi militer, tetapi juga pergulatan psikologis, moralitas, dan trauma yang melekat pada para prajurit serta mereka yang berada di sekitarnya.

Sejumlah film berhasil menghadirkan sudut pandang baru mengenai peperangan, ada yang bersifat anti-perang, ada yang menggambarkan horor sejarah, dan ada pula yang fokus pada tokoh-tokoh di balik layar konflik. Artikel ini merangkum 10 film perang terbaik yang paling berpengaruh, menggugah, dan banyak diperbincangkan oleh penonton maupun kritikus.

1. Jarhead

Jarhead (dok. Universal Pictures / Jarhead)
Jarhead (dok. Universal Pictures / Jarhead)

Jarhead adalah film perang karya Sam Mendes yang berfokus pada aspek psikologis perang daripada aksi tempur. Jake Gyllenhaal berperan sebagai Anthony “Swoff” Swofford, seorang marinir yang menjalani pelatihan keras dan ditempatkan dalam Operasi Desert Shield.

Namun, film ini menunjukkan bahwa perang tidak selalu penuh aksi; seringkali prajurit hanya menunggu tanpa tujuan jelas, menanggung kebosanan, kebingungan, dan tekanan mental. Jarhead menggambarkan kekecewaan para tentara yang merasa perjuangan mereka tak dihargai ketika kembali ke rumah. Film ini merupakan kritik terhadap perang modern dan bagaimana negara memperlakukan veteran.

2. Black Hawk Down (2001)

Black Hawk Down (screenrant.com)
Black Hawk Down (screenrant.com)

Disutradarai Ridley Scott, Black Hawk Down mengangkat kisah nyata jatuhnya helikopter Black Hawk dalam Pertempuran Mogadishu, Somalia. Para tentara yang tersisa harus bertahan hidup di tengah kota yang penuh kekacauan dan serangan tak berkesudahan.

Dengan pemain berbintang seperti Josh Hartnett, Ewan McGregor, dan Tom Sizemore, film ini menyajikan intensitas yang mendebarkan tanpa henti. Black Hawk Down memenangkan dua Oscar, termasuk untuk penyuntingan film dan tata suara. Film ini menjadi karya penting karena menggambarkan brutalnya pertempuran jarak dekat dan ketidakpastian misi militer di lapangan.

3. Downfall

Downfall (screenrant.com)
Downfall (screenrant.com)

Downfall mengisahkan hari-hari terakhir Adolf Hitler melalui perspektif orang-orang di bunkernya. Film ini menuai kontroversi karena menampilkan Hitler sebagai manusia dengan emosi, tanpa berusaha menebus atau membenarkan tindakannya.

Bruno Ganz memberikan salah satu penampilan terbaik dalam sejarah film sebagai Hitler, memperlihatkan kegilaan, keputusasaan, dan delusi yang menyelimuti Nazi di akhir perang. Berbasis memoar saksi nyata, Downfall memperlihatkan kehancuran sistem ideologi dan kehancuran moral pemimpinnya. Film ini dinominasikan untuk Best Foreign Language Film di Oscar.

4. Inglourious Basterds

Inglourious Basterds (screenrant.com)
Inglourious Basterds (screenrant.com)

Karya Quentin Tarantino ini adalah film perang fiksi yang berani mengubah sejarah. Inglourious Basterds mengikuti kelompok tentara Yahudi-Amerika yang menjalankan misi membunuh pemimpin Nazi, termasuk Hitler sendiri.

Dengan struktur cerita yang terpecah namun saling terkait, film ini memiliki dialog cerdas dan suasana tegang khas Tarantino. Christoph Waltz memenangkan Oscar berkat perannya sebagai Hans Landa, antagonis yang karismatik dan mengerikan.

Film ini dipandang sebagai salah satu karya terbaik Tarantino berkat kreativitas, tensi dramatis, dan keberaniannya menafsir ulang sejarah.

5. All Quiet on the Western Front

All Quiet on the Western Front (screenrant.com)
All Quiet on the Western Front (screenrant.com)

Adaptasi Jerman ini menggambarkan pengalaman brutal tentara muda Jerman di parit-perang Perang Dunia I. Berbeda dari film perang yang glorifikasi heroisme, film ini memperlihatkan ketakutan, penderitaan, dan hilangnya kemanusiaan di medan perang.

Visual yang memukau dan musik yang menghantui memperkuat atmosfer suramnya. Film ini memenangkan empat Oscar, termasuk Best International Feature Film. All Quiet on the Western Front mengingatkan bahwa perang bukan kemenangan atau kekalahan, melainkan kehancuran manusia.

6. The Hurt Locker

The Hurt Locker (dok. Summit Entertainment/The Hurt Locker)
The Hurt Locker (dok. Summit Entertainment/The Hurt Locker)

Disutradarai Kathryn Bigelow, The Hurt Locker mengikuti Sersan William James (Jeremy Renner), anggota tim penjinak bom yang bekerja di Irak. Film ini memperlihatkan adrenalin sekaligus trauma yang harus dihadapi prajurit setiap hari.

Bigelow menjadi wanita pertama yang memenangkan Oscar Best Director, dan film ini juga memenangkan Best Picture. Selain tensi tinggi, The Hurt Locker mengkritik bagaimana veteran kerap diabaikan setelah perang usai.

7. The Zone of Interest

The Zone of Interest (dok. A24/The Zone of Interest)
The Zone of Interest (dok. A24/The Zone of Interest)

Film ini menyorot kehidupan keluarga komandan Nazi yang tinggal di dekat Auschwitz. Tidak ada adegan pertempuran; horornya muncul dari kenyataan bahwa kekejaman sedang terjadi tepat di balik dinding rumah mereka.

Dengan pendekatan minimalis namun emosional, The Zone of Interest menggambarkan banalitas kejahatan: bagaimana manusia dapat menjadi monster sambil tetap menjalani kehidupan sehari-hari. Film ini memenangkan Best International Feature Film di Oscar.

8. Letters from Iwo Jima

Letters from Iwo Jima (screenrant.com)
Letters from Iwo Jima (screenrant.com)

Karya Clint Eastwood ini menceritakan Pertempuran Iwo Jima dari sudut pandang tentara Jepang. Dipimpin oleh Ken Watanabe, film ini menyentuh sisi kemanusiaan musuh yang sering kali diabaikan dalam narasi sejarah.

Dengan penceritaan penuh empati dan suasana sunyi yang menyayat, Letters from Iwo Jima menunjukkan tragedi dan kehormatan yang bertabrakan dalam perang. Film ini dinominasikan untuk Best Picture.

9. Zero Dark Thirty

Zero Dark Thirty (screenrant.com)
Zero Dark Thirty (screenrant.com)

Zero Dark Thirty mengikuti upaya CIA memburu Osama bin Laden. Jessica Chastain memerankan Maya, analis yang terobsesi mengungkap lokasi sang pemimpin Al-Qaeda.

Film ini menekankan kerja intelijen yang panjang dan melelahkan, bukan hanya aksi militer. Realisme dan ketegangannya membuat film ini menjadi salah satu thriller perang paling berpengaruh. Meskipun kontroversial, film ini tetap dihargai secara kritis dan dinominasikan untuk Best Picture.

10. Dunkirk

Dunkirk (screenrant.com)
Dunkirk (screenrant.com)

Christopher Nolan menghadirkan kisah evakuasi Dunkirk dengan pendekatan non-linear dan minim dialog. Fokus pada visual, suara, dan ritme menghasilkan pengalaman sinematik yang intens.

Film ini menggambarkan kepanikan, perjuangan bertahan hidup, dan solidaritas manusia di tengah kekacauan perang. Dunkirk dinominasikan untuk Best Picture dan dianggap sebagai salah satu film perang modern terbaik.

Film perang tidak hanya menampilkan aksi heroik, tetapi juga dampak psikologis, moral, dan kemanusiaan perang.

Dari Jarhead yang bersifat introspektif hingga Dunkirk yang penuh atmosfer, masing-masing film memberikan perspektif berbeda tentang konflik bersenjata. Film-film ini mengingatkan kita bahwa perang bukan hanya pertempuran fisik, tetapi juga tragedi emosional dan sosial yang membekas lama setelah tembakan terakhir berhenti.

FAQ

All Quiet on the Western Front (dok. Netflix?/All Quiet on the Western Front)
All Quiet on the Western Front (dok. Netflix?/All Quiet on the Western Front)
  1. Apakah semua film ini berdasarkan kisah nyata?
    Tidak. Beberapa fiksi seperti Inglourious Basterds.
  2. Film mana yang paling cocok untuk pemula genre perang?
    Dunkirk atau All Quiet on the Western Front.

  3. Apakah ada film yang bersifat anti-perang?
    Ya, Jarhead dan The Hurt Locker sangat reflektif terhadap trauma perang.

  4. Film mana yang paling berfokus pada strategi militer?
    Black Hawk Down dan Zero Dark Thirty.

  5. Apakah Downfall mencoba menormalkan Hitler?
    Tidak, film ini hanya menampilkan sisi manusiawi tanpa membenarkan tindakannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us

Latest in Entertainment

See More

10 Film Perang Terbaik, Ungkap Realita Pedih di Medan Tempur!

11 Nov 2025, 12:00 WIBEntertainment